Bagikan:

JAKARTA - Aktivitas investor besar atau "whale" di pasar XRP kembali menjadi sorotan komunitas kripto. Para whale memanfaatkan momen penurunan harga XRP yang sempat merosot di bawah 2 dolar AS (Rp32.000) untuk membeli lebih dari 100 juta token. Pembelian ini berlangsung di saat market kripto bergejolak dengan turunnya harga Bitcoin dari all time high (ATH) barunya beberapa hari lalu.

Tercatat dalam sebulan terakhir, lebih dari 2,66 miliar XRP telah dipindahkan ke Binance. Menurut platform analisis CryptoQuant, jumlah tersebut menjadi aliran masuk terbesar ke bursa sejak April 2024. Meningkatnya minat whale terhadap XRP menunjukkan aktivitas intens para pemegang besar XRP yang memanfaatkan Binance sebagai platform utama mereka.

Setelah aksi jual-beli besar-besaran tersebut, harga XRP berhasil pulih dan kini diperdagangkan di sekitar 2,42 dolar AS (Rp38.720) menurut data CoinMarketCap, Kamis 12 Desember. Lonjakan harga XRP ini mencatat kenaikan sekitar 10 persen dalam sehari terakhir. XRP mulai pulih setelah pengumuman dari CEO Ripple Brad Garlinghouse terkait stablecoin anyar Ripple yang disetujui regulator.

Brad Garlinghouse, CEO Ripple Labs, mengumumkan persetujuan tersebut dari New York Department of Financial Services (NYDFS) melalui unggahan media sosial pada 11 Desember kemarin. 

Stablecoin RLUSD, yang diperkenalkan pertama kali pada April 2023, dirancang untuk menjadi stablecoin pertama yang teregulasi dan sebagai sarana sistem pembayaran lintas negara Ripple. 

RLUSD akan bersaing dengan stablecoin lain seperti USDT milik Tether dan USDC milik Circle. Tidak hanya itu, CryptoPotato melaporkan bahwa Garlinghouse juga menugngkapkan bahwa Ripple akan segera mengumumkan daftar bursa dan mitra kerja sama RLUSD.