Bagikan:

JAKARTA - Pekan lalu, Meta digugat oleh 41 jaksa agung negara bagian. Perusahaan itu dituding membawa berbagai fitur dan produk yang berbahaya serta manipulatif bagi psikologis anak.

Melanjuti tuntutan ini, mantan pegawai Facebook dan Konsultan Instagram Arturo Bejar akan memberikan kesaksian dalam sidang Komite Kehakiman pada 7 November mendatang.

Menurut laporan Engadget, Bejar akan bersaksi mengenai kegagalan Meta dalam bertindak. Kesaksiannya ini dilandasi oleh hasil penelitiannya yang menunjukkan pengalaman buruk bagi remaja pengguna Instagram.

Bejar merupakan pegawai Facebook sejak tahun 2009 hingga 2015. Namun, empat tahun kemudian ia kembali bekerja untuk memberikan nasihat kepada tim kesejahteraan Instagram berdasarkan hasil penelitiannya.

Menurut data yang Bejar dapatkan, lebih dari 20 persen pengguna berusia di bawah 16 tahun merasa dirinya lebih buruk setelah melihat unggahan orang lain dan sebanyak 13 persen remaja mengalami rayuan seksual yang tidak diinginkan dalam tujuh hari terakhir.

Sebelum ditarik sebagai saksi, Bejar sempat berkonsultasi dengan sejumlah pejabat negara mengenai kasus tersebut. Pada akhirnya, Bejar akan mengungkapkan seluruh pengalamannya selama bekerja di Facebook dalam sidang mendatang.

Sementara itu, dari pengakuan Bejar, Senator Marsha Blakburn dan Richard Blumenthal menekankan bahwa seluruh eksekutif Meta, termasuk Mark Zuckerberg dan Adam Mosseri mengetahui dampak buruk dari platform mereka.

“Secara pribadi (mereka) diperingatkan bahwa jutaan remaja menghadapi intimidasi, materi kelainan pola makan, obat-obatan terlarang, dan eksploitasi seksual, sering kali dalam beberapa menit setelah membuka aplikasi,” jelas Blackburn dan Blumenthal dalam sebuah pernyataan.

Namun, melihat pada situasi ini, Facebook lebih memilih bungkan dan menyembunyikan dampak buruk seperti ini dari publik dan pengawasan Kongres. Bahkan, mereka mengambil langkah yang dianggap merugikan anak.

“(Meta) mengabaikan rekomendasi untuk melindungi remaja, menghapuskan alat keselamatan, dan membubarkan tim yang bertanggung jawab atas keselamatan anak-anak,” jelas keduanya.