Bagikan:

JAKARTA - Startup kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, merilis model AI pertamanya kepada sekelompok orang terpilih pada Sabtu, 4 November. Hal ini diungkapkan oleh miliarder dan CEO Tesla itu  pada Jumat, 3 November.

Hal ini terjadi hampir setahun setelah ChatGPT milik OpenAI menarik perhatian bisnis dan pengguna di seluruh dunia, memicu lonjakan adopsi teknologi AI generatif.

Musk menjadi salah satu pendiri OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, pada tahun 2015 tetapi mengundurkan diri dari dewan perusahaan pada tahun 2018.

"Dalam beberapa hal penting, model baru xAI adalah yang terbaik yang ada saat ini," tulisnya di platform media sosial X miliknya. "Segera setelah keluar dari tahap beta awal, sistem Grok milik xAI akan tersedia bagi semua pelanggan X Premium+," tulis Musk.

X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, meluncurkan dua rencana langganan baru pekan lalu, yaitu paket Premium+ seharga 16 dolar AS per bulan bagi pengguna yang bersedia membayar untuk pengalaman bebas iklan dan paket dasar dengan harga 3 dolar AS per bulan.

Miliarder yang telah mengkritik upaya AI dari Big Tech dan apa yang ia sebut sebagai penyensoran tersebut mengatakan pada awal tahun ini bahwa ia akan meluncurkan AI pencari kebenaran maksimum yang berusaha memahami sifat alam semesta untuk menantang AI Bard milik Google  dan Bing AI milik Microsoft.

Tim di balik xAI, yang diluncurkan pada bulan Juli, berasal dari Google DeepMind, perusahaan induk Windows, dan perusahaan riset AI terkemuka lainnya.

Meskipun X dan xAI merupakan entitas terpisah, kedua perusahaan bekerja secara erat bersama. Bahkan xAI juga bekerja dengan Tesla dan perusahaan lainnya.

Larry Ellison, salah satu pendiri Oracle  dan teman dekat dari Musk, mengatakan pada September bahwa xAI telah menandatangani kontrak untuk melatih model AI-nya di cloud Oracle.