Bagikan:

JAKARTA - Pengembang game Cyberpunk 2077, CD Projekt RED menjadi korban serangan ransomware. Tidak dijelaskan kelompok hacker mana yang bertanggung jawab dalam aksi serangan siber ini. 

Namun, Lewat pernyataan resmi mereka, CD Projekt Red memastikan tidak akan memenuhi tebusan apapun yang diminta oleh para peretas. Pihak CD Projekt RED juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait kasus ini. 

CD Projekt mengatakan bahwa serangan itu membahayakan beberapa sistem internalnya, termasuk kode sumber ke Cyberpunk 2077, yang memberikan pukulan lain pada bisnis yang berbasis di Polandia itu, setelah peluncuran game yang dilanda gangguan.

"Seorang aktor tak dikenal mendapatkan akses tidak sah ke jaringan internal kami, mengumpulkan data tertentu milik kelompok modal CD PROJEKT, dan meninggalkan catatan tebusan," kata perusahaan tidak akan bernegosiasi dengan pelaku, dikutip dari Reuters, Rabu, 10 Februari.

CD Projekt sedang menyelidiki insiden tersebut, mengamankan sistemnya dan memulihkan datanya. Kepala Eksekutif Adam Kicinski mengatakan serangan itu "pasti akan berdampak pada kecepatan pengerjaan pengembangan yang sedang berlangsung."

Peluncuran Cyberpunk 2077 yang bermasalah membuat Sony menarik game tersebut dari PlayStation Store hanya dalam waktu sepekan.

Peretas memperoleh akses ke kode sumber sejumlah game, yaitu Cyberpunk 2077, The Witcher 3, Gwent dan "versi Witcher 3 yang belum dirilis," dan mengancam akan membocorkan kode tersebut, menurut CD Projekt.

Serangan siber tersebut membuat saham perusahaan turun 6 persen. Kicinski mengatakan tidak ada data pribadi gamer dan pengguna layanannya yang bocor.

Analis di Trigon DM, Kacper Kopron, mengatakan insiden itu berisiko kehilangan kepercayaan lebih lanjut dari pelanggan kepada perusahaan setelah rilis perdana Cyberpunk 2077 yang mengecewakan.

Namun, CD Projekt, yang telah mengerjakan serangkaian perbaikan untuk Cyberpunk 2077, mengatakan tidak akan mengubah rencananya untuk merilis patch yang lebih besar untuk game tersebut bulan ini.