Belum Pecah Telor, Google Matikan Studio Gim Stadia
Google Stadia (Twitter @Googlestadia)

Bagikan:

JAKARTA - Google terpaksa menghentikan studio gim internalnya, bernama Stadia Games & Entertainment. Dengan begitu Google akan lebih berfokus pada judul-judul gim buatan developer dan studio lain yang bakal disalurkan lewat Stadia. 

Penutupan ini berimbas pada 150 orang pegawai anggota tim Stadia Games & Entertainment. Meski begitu sebagian besar tim akan dialihkan untuk mengerjakan proyek baru Google.

Dalam sebuah posting blog, Google menerangkan bahwa alasan mereka studio gim internal Stadia berkenaan dengan waktu dan biaya pengembangan gim yang dinilai tak ekonomis. 

"Menciptakan game terbaik membutuhkan banyak waktu dan investasi yang tidak sedikit sementara biayanya naik secara eksponensial," tulis Vice President dan GM Google Stadia Phil Harrison. 

Dengan menutup Stadia Games & Entertainment, Google pun tak melanjutkan upaya mengembangkan gim bauatan sendiri untuk Stadia. Pasalnya sejauh ini, studio gim tersebut memang belum menelurkan satu judul eksklusif apapun untuk dimainkan lewat Stadia.

Stadia diluncurkan pada 2019 sebagai platform gim berbasis cloud yang bisa dimainkan tanpa konsol apapun. Platform ini mengalami lonjakan pengguna pada tahun lalu atau tepatnya selama pandemi COVID-19. 

Beberapa gim besar, seperti Cyberpunk 2077, Assassin's Creed Odyssey, dan Red Dead Redemption 2 jadi daya tarik pengguna untuk menggunakan layanan streaming gim besutan Google itu. 

"Kami melihat peluang penting untuk bekerja sama dengan mitra untuk mencari solusi game yang dibangun di atas infrastruktur teknis dan menggunakan tools Stadia yang canggih," imbuh Harrison.