Bagikan:

JAKARTA - Artemis I, misi pembuka untuk eksplorasi manusia ke Bulan dan Mars, mendapatkan anugerah penghargaan Prestasi Tim 2023 dari Akademi Astronautika Internasional (IAA).

Penghargaan ini diserahkan pada awal Oktober saat acara Academy Day, tetapi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru membagikan kabar ini di situs resmi mereka beberapa waktu lalu.

Menurut IAA, misi Artemis I NASA telah membuat kinerja dan pencapaian yang luar biasa, baik dari tim ilmuwan, insinyur, teknisi, bahkan manajer di bidang astronotikanya.

Sebagai perwakilan dari tim Artemis I, Wakil Administrator Asosiasi Program Bulan ke Mars NASA Amit Kshatriya mengambil penghargaan itu. IAA  menunjukkan secara langsung bahwa mereka mengakui dan mendukung peluncuran dari Artemis I.

“Bersama dengan komunitas yang berkembang ini, kami melakukan terobosan ilmu pengetahuan di Bulan dan mempersiapkan lompatan besar umat manusia berikutnya untuk menjelajahi Planet Merah,” kata Kshatriya dalam rilis resminya.

NASA  tidak mengembangkan misi Artemis I seorang diri. Badan antariksa ini juga bekerja sama dengan beberapa badan lainnya seperti Badan Antariksa Eropa (ESA), Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA), Badan Antariksa Italia, Badan Antariksa Israel, dan Pusat Dirgantara Jerman.

Kshatriya  mengatakan bahwa ada ribuan pekerja dalam misi ini, baik untuk pengembangan roket, pesawat ruang angkasanya, hingga berbagai sistem pendukung. Ia menambahkan, “Perakitan dan peluncuran dari Kennedy, mengelilingi Bulan, dan pulih dengan selamat dari Samudra Pasifik, setiap kontribusi berkontribusi dalam pencapaian ini.”

Artemis  merupakan misi comeback atau kembalinya NASA ke Bulan sejak misi Apollo 11 di tahun 1969. Melalui rangkaian program Artemis, NASA akan mengirimkan astronaut wanita pertama mereka untuk mendarat di Bulan.

Sejauh ini, NASA sudah merancang tiga misi penerbangan untuk Artemis. Pada Artemis I, NASA menerbangkan pesawat Orion tanpa awak untuk mengelilingi Bulan. Misi ini telah diluncurkan pada November tahun lalu dan kembali pada Desember pada tahun yang sama.

Berbeda dengan Artemis I, misi Artemis II akan membawa awak pesawat dengan pesawat Orion dan roket Space Launch System (SLS). Misi ini hanya berlangsung selama sepuluh hari dan direncanakan meluncur bulan depan. Dengan kurun waktu yang singkat, misi ini hanya melewati bulan.

Artemis III akan menjadi puncak dari seluruh program Artemis. Direncanakan meluncur pada tahun 2025, Artemis III akan membawa empat awak, salah satunya wanita, untuk mendarat di Bulan. Setelah berhasil mendarat, keempatnya akan menjelajahi wilayah dekat Kutub Selatan.