Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, Elon Musk kembali menuai kontroversi dengan memberikan pendapatnya dalam perdebatan antara light mode dan dark mode. Sementara Twitter, yang saat ini sedang menjalani rebranding menjadi 'X', tampaknya sepenuhnya mendukung dark mode. Musk memposting bahwa "platform ini akan segera hanya memiliki 'dark mode'. Ini lebih baik dalam segala hal."

Pendapat Musk segera mendapatkan respons yang dapat ditebak, dengan beberapa orang berpendapat bahwa teks terang pada latar belakang hitam bisa sulit dibaca. Banyak yang meminta agar Twitter tetap menyediakan opsi light mode meskipun berubah menjadi dark mode sebagai default untuk identitas desain baru 'X'.

Bagi pengguna, yang ponselnya hanya berpindah ke dark mode dalam keadaan yang sangat jarang, itu terlihat seperti langkah yang tepat. Semua aplikasi yang secara dinamis menyesuaikan mode terang atau gelap berdasarkan pengaturan OS Anda saat ini? Itulah caranya. Tetapi pengguna juga tahu ada beberapa pendukung dark mode penuh waktu, dan tampaknya itulah arah yang diinginkan oleh Musk.

Saat ini, Twitter menawarkan beberapa opsi latar belakang berdasarkan preferensi individu pengguna: ada light mode, "dim" dengan latar belakang biru tua / abu-abu gelap, dan "lights out" yang menggunakan latar belakang hitam.

Rebranding bertahap Twitter menjadi 'X' terus berlanjut: semalam, aplikasi Android perusahaan mengalami perubahan tampilan, dengan nama dan logo baru yang kini ditampilkan di Google Play Store. Kemungkinan, aplikasi iOS akan menyusul tak lama setelahnya.

Sementara itu, Twitter berusaha keras untuk mendatangkan kembali pengiklan dan menawarkan verifikasi sebagai insentif bagi merek untuk menghabiskan lebih banyak anggaran di platform ini.