JAKARTA - Lebih dari 50 tahun sejak semua anggota The Beatles merilis musik, dengan lagu klasik mereka yang penuh emosi, 'The End'. Namun, meskipun hanya dua anggota yang tersisa - Sir Paul McCartney dan Ringo Starr - band ini bersiap untuk kembali.
McCartney mengungkapkan bahwa ia menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk 'mengisolasi' suara John Lennon dari sebuah rekaman demo lama guna menciptakan 'rekaman terakhir The Beatles'.
Meskipun ia belum memberikan nama lagu tersebut, kemungkinan besar itu adalah komposisi John Lennon tahun 1978 yang berjudul "Now And Then", menurut BBC.
"Kami baru saja menyelesaikannya dan akan dirilis tahun ini. "Now And Then" merupakan salah satu lagu yang direkam oleh Lennon sebentar sebelum kematiannya pada tahun 1980," kata McCartney, dalam acara Today di Radio 4.
Dua lagu lainnya - "Free As A Bird" dan "Real Love" - telah dibersihkan oleh produser Jeff Lynne sebelum dirilis pada tahun 1995 dan 1996.
Namun, Lynne kesulitan membersihkan lagu "Now And Then" dan usahanya dianggap 'buruk' oleh George Harrison, yang menolak untuk bekerja pada lagu tersebut.
Namun, teknologi AI memberikan kesempatan bagi McCartney untuk menghidupkan lagu tersebut sekali lagi.
McCartney menjelaskan kepada Martha Kearney di Radio 4 bagaimana ia bersekutu dengan sutradara Peter Jackson, yang menggunakan AI untuk menciptakan audio yang jernih dalam dokumenter "Get Back".
"Ia [Jackson] dapat mengisolasi suara John dari sepotong kaset yang kurang baik kualitasnya. Kami memiliki suara John dan piano, dan ia bisa memisahkan keduanya dengan AI. Mereka memberi tahu mesin, 'Inilah suara. Ini adalah gitar. Hapus gitar'," kata McCartney, dikutip DailyMail.com.
"Jadi ketika kami membuat rekaman yang akan menjadi rekaman terakhir The Beatles, itu adalah rekaman demo yang dimiliki John. Kami dapat mengambil suara John dan membuatnya murni melalui AI ini," ujarnya. "Lalu kita bisa mencampur rekaman, seperti yang biasa dilakukan. Jadi memberi kita sedikit ruang untuk bekerja."
Belum jelas kapan McCartney berencana merilis 'rekaman terakhir The Beatles' itu pada tahun ini.
BACA JUGA:
The Beatles bukanlah satu-satunya band yang menggunakan AI untuk menyelesaikan lagu-lagu yang belum selesai. Bulan lalu, penyanyi Pet Shop Boys, Neil Tennant, juga mengatakan bahwa AI bisa 'mengisi kekosongan' jika sebuah lagu tidak selesai, misalnya ketika komposer mengalami kebuntuan ide.
Tennant dan rekan setimnya, Chris Lowe, mengatakan bahwa mereka sedang melirik teknologi baru saat mereka mempersiapkan tur hits terbaik mereka yang berjudul 'Dreamworld' di Eropa musim panas ini.
"Ada lagu yang kami tulis bagian chorus-nya pada tahun 2003 dan kami tidak pernah menyelesaikannya karena saya tidak bisa memmikirkan apa yang akan ditulis untuk bagian baitnya," kata Tennant kepada Radio Times.
"Tapi sekarang, dengan adanya AI, Anda dapat memberikan bagian-bagian yang telah Anda tulis, menekan tombol, dan membiarkan AI mengisi kekosongan itu. Anda mungkin kemudian akan menulis ulangnya, tapi itu tetap bisa menjadi alat yang berguna," ucap Tennant.
Sementara McCartney merencanakan perilisan "rekaman terakhir The Beatles" tahun ini, ia juga memiliki proyek lain yang akan meluncur. Buku terbarunya yang berjudul "1964: Eyes of the Storm, Photographs and Reflections by Paul McCartney" akan diterbitkan oleh Penguin Press mulai tanggal 13 Juni 2023.
'1964: #EyesOfTheStorm' is Paul's personal record of an explosive time in music history. It includes:
📷 275 of Paul's photographs
✍️ Foreword and city introductions by Paul
📝 Essays by Jill Lepore and curator Rosie Broadley
Pre-order your copy: https://t.co/CDhNTSvR47 pic.twitter.com/4s5cfj4GYi
— Paul McCartney (@PaulMcCartney) June 10, 2023
Selain itu, akan diadakan pameran berjudul "Paul McCartney Photographs 1963-64: Eyes of the Storm" di National Portrait Gallery, London, yang akan berlangsung mulai tanggal 28 Juni hingga 1 Oktober 2023.
Kembalinya The Beatles dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk merampungkan lagu yang belum selesai merupakan perkembangan menarik dalam industri musik. AI membuka peluang bagi musisi untuk menghidupkan kembali karya-karya yang belum sempurna dan memberikan kemungkinan baru dalam proses kreatif.
Fans The Beatles dapat menantikan rilisan terakhir ini sebagai suatu penghormatan terhadap warisan band ikonik ini dan sebagai momen yang menandai akhir dari perjalanan musik mereka.