JAKARTA - The Beatles kembali menjadi nominasi untuk Grammy Awards 2025 lewat single mereka yang berjudul “Now and Then”. Terakhir kali band asal Liverpool itu masuk nominasi terjadi di tahun 1997 lewat perilisan ulang lagu “Free as a Bird”.
Untuk gelaran Grammy ke-67 itu, “Now and Then” dinominasikan untuk dua kategori, yaitu Record of the Year dan Best Rock Performance
Nominasi The Beatles untuk tahun depan menjadi lebih spesial, mengingat untuk pertama kalinya Recording Academy sebagai penyelenggara Grammy Awards, memasukkan karya dengan bantuan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam nominasi.
Seperti diketahui, “Now and Then” yang dirilis pada November 2023, melibatkan peranan AI,untuk menghadirkan kembali vokal John Lennon yang direkam pada tahun 1977.
Rekaman vokal John pun digabungkan dengan rekaman musik dan vokal Paul McCartney yang baru.
Adapun, kelayakan karya dengan bantuan AI untuk dinominasikan telah menjadi diskusi hangat yang dilakukan Recording Academy dalam dua tahun terakhir.
Mengutip Billboard, Harvey Mason Jr. selaku CEO Recording Academy pernah menyelenggarakan diskusi dengan menghadirkan label, eksekutif teknologi, layanan streaming, dan artis untuk mengumpulkan pemikiran mereka tentang potensi kelayakan musik yang dibantu atau dihasilkan oleh AI masuk ke dalam Grammy Awards.
Salah satu artis yang terlibat dalam diskusi tersebut adalah Ghostwriter, produser anonim yang memulai hype musik AI dengan lagunya "Heart on My Sleeve”, yang memalsukan Drake dan The Weeknd.
Saat ini, diskusi tersebut telah terjawab dengan masuknya “Now and Then” ke dalam nominasi. Lagu ini membawa The Beatles untuk keempat kalinya berada dalam kategori Recording of the Year.
Pada medio 1960an, ketika The Beatles masih aktif sebagai band, "I Want to Hold Your Hand", "Hey Jude" dan "Let It Be" pernah dinominasikan untuk kategori Recording of the Year, namun The Beatles tidak pernah menang dalam kategori tersebut.
BACA JUGA:
The Beatles (Instagram @thebeatles)Now and Then dari The Beatles Catatkan Sejarah Baru sebagai Lagu dengan Bantuan AI Pertama yang Masuk Nominasi Grammy
JAKARTA - The Beatles kembali menjadi nominasi untuk Grammy Awards 2025 lewat single mereka yang berjudul “Now and Then”. Terakhir kali band asal Liverpool itu masuk nominasi terjadi di tahun 1997 lewat perilisan ulang lagu “Free as a Bird”.
Untuk gelaran Grammy ke-67 itu, “Now and Then” dinominasikan untuk dua kategori, yaitu Record of the Year dan Best Rock Performance
Nominasi The Beatles untuk tahun depan menjadi lebih spesial, mengingat untuk pertama kalinya Recording Academy sebagai penyelenggara Grammy Awards, memasukkan karya dengan bantuan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam nominasi.
Seperti diketahui, “Now and Then” yang dirilis pada November 2023, melibatkan peranan AI,untuk menghadirkan kembali vokal John Lennon yang direkam pada tahun 1977.
Rekaman vokal John pun digabungkan dengan rekaman musik dan vokal Paul McCartney yang baru.
Adapun, kelayakan karya dengan bantuan AI untuk dinominasikan telah menjadi diskusi hangat yang dilakukan Recording Academy dalam dua tahun terakhir.
Mengutip Billboard, Harvey Mason Jr. selaku CEO Recording Academy pernah menyelenggarakan diskusi dengan menghadirkan label, eksekutif teknologi, layanan streaming, dan artis untuk mengumpulkan pemikiran mereka tentang potensi kelayakan musik yang dibantu atau dihasilkan oleh AI masuk ke dalam Grammy Awards.
Salah satu artis yang terlibat dalam diskusi tersebut adalah Ghostwriter, produser anonim yang memulai hype musik AI dengan lagunya "Heart on My Sleeve”, yang memalsukan Drake dan The Weeknd.
Saat ini, diskusi tersebut telah terjawab dengan masuknya “Now and Then” ke dalam nominasi. Lagu ini membawa The Beatles untuk keempat kalinya berada dalam kategori Recording of the Year.
Pada medio 1960an, ketika The Beatles masih aktif sebagai band, "I Want to Hold Your Hand", "Hey Jude" dan "Let It Be" pernah dinominasikan untuk kategori Recording of the Year, namun The Beatles tidak pernah menang dalam kategori tersebut.