JAKARTA - Pekan ini legenda musik The Beatles merilis lagu "Now and Then," menjadi lagu "baru" pertama mereka sejak 1995. Lagu ini hadir di layanan streaming dengan campuran Atmos yang menandai momen bersejarah yang dinantikan oleh para penggemar band legendaris tersebut. Paul McCartney dan Ringo Starr menggunakan teknologi terbaru dan pembelajaran mesin untuk menyempurnakan lagu ini dari rekaman lama John Lennon.
Pada pertengahan tahun 90-an, The Beatles mencoba menggarap demo "Now and Then" milik Lennon. Namun, proyek itu terhenti karena masalah teknis pada rekaman asli yang sulit diatasi. "Pada rekaman demo John, piano agak sulit didengar. Pada masa itu, kita belum memiliki teknologi untuk memisahkan suara secara efektif. Setiap kali kita ingin menonjolkan suara John, piano itu muncul dan mengaburkan detail musik," kata McCartney, dikutip VOI dari The Verge.
Walaupun beberapa usaha dilakukan pada waktu itu, lagu "Now and Then" tidak pernah selesai direkam. "Kami kehabisan waktu dan tenaga. Akhirnya, lagu ini terlupakan dalam gudang arsip," kata McCartney. Kematian George Harrison pada tahun 2001 semakin mempersulit kemungkinan lagu ini untuk diungkap ke publik. Namun, setelah hampir seperempat abad, McCartney dan Starr memutuskan untuk kembali menyelesaikan lagu ini.
Titik balik terjadi awal dekade ini ketika Peter Jackson, sutradara terkenal, menggunakan teknologi canggih untuk mendukung proyek dokumenter Get Back. Dengan teknologi ini, mereka dapat memisahkan komponen lagu dari rekaman lama, termasuk demo milik John Lennon.
McCartney dan Starr melihat kesempatan ini sebagai kesempatan untuk menghidupkan kembali "Now and Then." "Kami bisa mencampur ulang lagu ini dan membuat rekaman yang layak didengar," kata McCartney. Dalam proses ini, McCartney merekam bagian bass, Starr menambahkan drum, dan produser Giles Martin menciptakan aransemen senar yang mengingatkan pada gaya musik era Beatles.
Dokumenter mengenai lagu ini tidak memberikan detail pasti mengenai kontribusi Harrison pada lagu yang selesai direkam. Meski diketahui bahwa Harrison bukan penggemar berat demo "Now and Then" pada awalnya, McCartney memastikan bahwa bagian Harrison dari sesi Anthology tetap dipertahankan. Selain itu, McCartney sendiri memainkan solo gitar slide yang terinspirasi dari gaya bermain Harrison.
BACA JUGA:
Meskipun ada keraguan dari sebagian penggemar, semua pihak yang terlibat dalam proyek ini sepakat bahwa "Now and Then" berhasil dihidupkan kembali dengan baik.
"Ayah saya pasti akan senang, karena dia senang bereksperimen dengan teknologi rekaman. Saya pikir lagu ini benar-benar indah," kata Sean Ono Lennon, putra dari John Lennon.
"Masih mengerjakan musik The Beatles di tahun 2023... wow. Kami benar-benar mengeksplorasi teknologi mutakhir, sesuatu yang pasti menarik minat The Beatles. 'Now and Then' mungkin menjadi lagu terakhir The Beatles. Dan kami semua terlibat di dalamnya, sehingga ini adalah rekaman otentik dari The Beatles," kata McCartney.
Meskipun mungkin ini adalah momen terakhir The Beatles, pengembangan teknologi pemisahan trek seperti ini diharapkan dapat menghidupkan kembali berbagai rekaman lainnya yang telah menjadi bagian dari sejarah musik dalam dekade-dekade yang akan datang.