Meta Terpaksa Jual GIPHY ke Shutterstock, Rugi Rp3,9 Triliun!
Meta menjual GIPHY dengan harga yang sangat murah pada Shutterstock. (foto: dok. giphy)

Bagikan:

JAKARTA - Meta secara tiba-tiba menjual GIPHY dengan harga yang sangat murah pada Shutterstock. Angkanya, cukup jauh ketika membelinya pada 2020.

GIPHY, mesin pencari GIF dijual dengan harga 53 juta dolar AS atau setara Rp790 miliar, sementara saat mengakuisisinya, Meta harus menggelontorkan 315 juta dolar AS atau Rp4,6 triliun.

Diam-diam, GIPHY mendarah daging ke berbagai platform selama bertahun-tahun, memberdayakan banyak fitur mesin pencari GIF.

GIPHY menyebut dirinya sebagai basis data gambar animasi dan stiker berbasis web terbesar di dunia, terutama digunakan di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Menurut Shutterstock, GIPHY menerima lebih dari 1,3 miliar permintaan pencarian setiap hari dan mendorong lebih dari 15 miliar tayangan media setiap hari.

Meski hal itu cukup menguntungkan Meta, seharusnya. Namun usai akuisisi itu terjadi, Meta diperintahkan untuk menjualnya oleh Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA).

Perusahaan ditantang untuk menemukan pembeli GIPHY yang cocok pada saat GIF dianggap kurang trendi dari tiga tahun yang lalu.

Sekarang, GIPHY telah menemukan pemilik masa depan yang pas di Shutterstock, tetapi untuk Meta, dalam hal ini dia mengalami kerugian 262 juta dolar AS (Rp3,9 triliun). Kesepakatan itu dikatakan akan ditutup pada Juni 2023, sambil menunggu penundaan yang tidak terduga.

Setelah akuisisi baru ini, Meta tidak sepenuhnya memutuskan hubungannya dengan GIPHY. Shutterstock menyatakan raksasa media sosial itu telah menandatangani perjanjian API untuk tetap menggunakan GIPHY, agar dapat mendukung pencarian GIF platformnya.

Begitu juga dengan media sosial lainnya seperti Twitter atau Snapchat yang bisa terus mengakses GIPHY.

Pustaka konten GIPHY terdiri dari karya yang dikontribusikan oleh seniman individu, serta mitra media seperti Disney dan Netflix. Demikian dikutip dari Mashable dan Slashgear, Rabu, 24 Mei.