<i>Hacker</i> Rusia, Pencuri Kripto Senilai Rp2,9 Triliun Berhasil Diringkus Otoritas AS
Sosok Mikhail Pavlovich Matveev, hacker Rusia yang diburu pemerintah AS. (Foto; Dok. State Gov)

Bagikan:

JAKARTA – Mikhail Pavlovich Matveev, hacker asal Rusia, didakwa melakukan pencurian kripto dengan memanfaatkan serangan ransomware dan berhasil menggondol uang kripto senilai 200 juta dolar AS (sekitar Rp2,9 triliun).

Dana ilegal itu tidak hanya diambil oleh Matveev tapi juga dibagikan kepada rekan-rekan peretas lain. Sejumlah korban serangan ransomware itu meliputi sekolah, departemen kepolisian, dan rumah sakit.

Pria asal Rusia itu terlibat dalam tiga kelompok ransomware yaitu Lockbit, Hive, dan Babuk. Menurut Departemen Kehakiman AS (DOJ), kelompok-kelompok tersebut sebelumnya menuntut dana lebih dari 400 juta dolar AS atau Rp5,9 triliun dari sejumlah lembaga pemerintahan.

DOJ mengungkapkan bahwa Matveev menggunakan beberapa nama samaran di dunia online meliputi, “m1X”, “Wazawaka”, Uhodiransomwa”, dan Boriselcin”.

"Aspek kejahatan internasional ini membutuhkan respons yang terkoordinasi," kata Asisten Jaksa Agung Kenneth A. Polite, Jr. dari Divisi Pidana Departemen Kehakiman AS dalam pernyataan DOJ.

"Kami tidak akan mengurungkan diri dalam memberlakukan konsekuensi pada para pelaku kejahatan siber yang paling mengerikan,” tambah Polite.

Beberapa kejahatan yang diduga dilakukan oleh Mateev termasuk membantu menyebarkan ransomware Babuk terhadap Departemen Kepolisian Metropolitan di Washington, D.C. pada April 2021, serta sebuah organisasi perawatan kesehatan perilaku nirlaba di New Jersey pada Mei 2022.

Dalam kasus pertama, pelaku dan rekan-rekannya mengancam akan mengungkapkan informasi sensitif kepada publik kecuali pembayaran dilakukan. Pelaku ransomware Babuk telah melakukan setidaknya 65 serangan di seluruh dunia sejak Desember 2020, dengan tuntutan pembayaran sebesar 49 juta dolar AS (Rp730 miliar), dan menerima setidaknya 13 juta dolar AS (Rp193 miliar).

Mengutip Bloomberg, pada Januari 2022, jurnalis keamanan Siber Brian Krebs melaporkan bahwa Mateev mengklaim memiliki afiliasi dengan kelompok ransomware Darkside. Darkside bertanggung jawab atas serangan ransomware terhadap Colonial Pipeline pada tahun 2021, yang menghasilkan 63,7 Bitcoin (BTC) dalam pembayaran paksa.