Bagikan:

JAKARTA - Pihak kepolisian siber Ukraina bekerja sama dengan FBI berhasil melakukan operasi penutupan sembilan bursa mata uang kripto yang dianggap ilegal. Bursa mata uang kripto ini menawarkan pertukaran anonim dan digunakan untuk memfasilitasi pencucian uang hasil kegiatan kriminal seperti serangan malware dan penipuan online.

Kesembilan bursa ini menyediakan layanan pertukaran mata uang kripto tanpa identitas pengguna. Para pelaku kejahatan memanfaatkannya untuk mencuci aset digital hasil kejahatan yang mereka lakukan. Layanan ini juga dipasarkan di forum-forum hacker tertutup.

Operasi yang dilakukan oleh pihak Ukraina dan FBI berhasil memblokir infrastruktur jaringan tersebut yang berada di server di Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan Ukraina. Pihak berwenang juga sedang berusaha mengidentifikasi seluruh individu yang terlibat dalam aktivitas kriminal ini.

Dalam sebuah laporan pada bulan Maret, diketahui bahwa karyawan Cyberpolice Ukraina, Asset Recovery and Management Agency, dan Security Service of Ukraine (SBU) mengikuti pelatihan kelas mata uang kripto yang diselenggarakan oleh bursa mata uang kripto terkemuka dunia, Binance. Pelatihan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pihak berwenang untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap mata uang kripto.

Pihak kepolisian siber  Ukraina telah berhasil membongkar skema penipuan mata uang kripto senilai lebih dari 200 juta dolar AS (Rp2,9 triliun) per tahun pada bulan November 2022. Selain itu, skema piramida mata uang kripto Rusia senilai 40 juta dolar AS (Rp587 miliar) juga berhasil dihancurkan pada bulan April.

Kegiatan penutupan sembilan bursa mata uang kripto ilegal ini menunjukkan bahwa pihak berwenang terus meningkatkan upaya mereka dalam mengawasi aktivitas mata uang kripto di Ukraina.

Meskipun mata uang kripto dapat membawa keuntungan yang besar, penggunaan ilegalnya dapat membahayakan keamanan finansial. Oleh karena itu, perlu adanya penegakan hukum yang ketat terhadap aktivitas ilegal yang berkaitan dengan mata uang kripto.