Perseverance NASA Temukan Jejak Sungai yang Deras di Zaman Mars Kuno
Perseverance kembali mengejutkan dunia dengan penemuan barunya. (foto: dok NASA/JPL-Caltech/ASU/MSSS)

Bagikan:

JAKARTA - Perseverance kembali mengejutkan dunia dengan penemuan barunya. Lewat gambar yang dirilis NASA, penjelajah itu menunjukkan tanda-tanda adanya sungai yang dulunya deras di Planet Mars.

Menurut NASA, dikutip Senin, 15 Mei, sungai tersebut kemungkinan besar lebih dalam dan bergerak lebih cepat daripada bukti yang pernah dilihat para ilmuwan di masa lalu.

Sungai itu adalah bagian dari jaringan saluran air yang mengalir ke Kawah Jezero, area yang telah dijelajahi penjelajah sejak mendarat lebih dari dua tahun lalu.

Ditemukan Perseverance saat sedang menjelajahi puncak tumpukan batuan sedimen berbentuk kipas yang berdiri setinggi 250 meter, sungai itu menampilkan lapisan-lapisan melengkung yang menunjukkan aliran air.

Satu pertanyaan yang ingin dijawab para ilmuwan adalah apakah air itu mengalir di aliran yang relatif dangkal, lebih dekat dengan apa yang telah ditemukan oleh penjelajah Curiosity di Kawah Gale, atau sistem sungai yang lebih kuat.

Digabungkan bersama dari ratusan gambar diambil oleh instrumen Mastcam-Z yang tersemat di Perseverance, dua mozaik baru menunjukkan yang terakhir, mengungkapkan petunjuk penting, yaitu butiran sedimen kasar dan bebatuan.

“Itu menunjukkan sungai berenergi tinggi yang mengangkut dan membawa banyak puing. Semakin kuat aliran air, semakin mudah ia dapat memindahkan potongan material yang lebih besar," ujar seorang peneliti postdoctoral Libby Ives, di JPL NASA.

Ives, yang juga mengoperasikan Perseverance, dia mempelajari sungai-sungai di Bumi sebagai latar belakang penelitian, dan menghabiskan enam bulan terakhir menganalisis gambar permukaan Planet Merah tersebut.

“Sangat menyenangkan melihat bebatuan di planet lain dan melihat proses yang sangat familiar,” kata Ives.

Bertahun-tahun yang lalu, para ilmuwan memperhatikan serangkaian pita melengkung dari batuan berlapis di dalam Kawah Jezero yang mereka juluki unit lengkung.

Mereka dapat melihat lapisan-lapisan ini dari luar angkasa tetapi akhirnya dapat melihatnya dari dekat, berkat Perseverance. Satu lokasi di dalam unit lengkung, yang diberi nama Skrinkle Haven, terekam dalam salah satu mozaik Mastcam-Z yang baru.

Para ilmuwan yakin lapisan melengkung di sana dibentuk oleh air yang mengalir deras, tetapi jepretan terperinci Mastcam-Z membuat mereka memperdebatkan jenis sungai apa yang ada di Mars kala itu.

Apakah mirip sungai Mississippi, yang mengalir seperti ular melintasi bentang alam, atau sungai berkepang seperti Platte Nebraska, membentuk pulau-pulau kecil sedimen yang disebut gumuk pasir.

Jika dilihat dari tanah, lapisan melengkung tampak tersusun dalam barisan yang beriak melintasi lanskap. Itu bisa jadi sisa-sisa tepian sungai yang bergeser seiring waktu atau sisa-sisa gundukan pasir yang terbentuk di sungai.

Lapisannya kemungkinan jauh lebih tinggi di masa lalu. Para ilmuwan menduga, setelah tumpukan sedimen ini berubah menjadi batu, mereka dihembuskan oleh angin selama ribuan tahun dan diukir hingga ukurannya sekarang.

“Angin telah bertindak seperti pisau bedah yang memotong bagian atas endapan ini,” jelas Michael Lamb dari Caltech, spesialis sungai dan kolaborator tim sains Perseverance.

“Kami memang melihat endapan seperti ini di Bumi, tetapi tidak pernah terekspos sebaik di sini di Mars. Bumi ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang menyembunyikan lapisan-lapisan ini," imbuhnya.

Mozaik kedua yang ditangkap oleh Perseverance, menunjukkan lokasi terpisah yang merupakan bagian dari unit lengkung dan sekitar seperempat mil (450 meter) dari Skrinkle Haven.

Sementara Pinestand, adalah bukit terisolasi yang mengandung lapisan sedimen yang melengkung ke atas, beberapa setinggi 20 meter.

Para ilmuwan berpikir lapisan tinggi ini mungkin juga telah dibentuk oleh sungai yang kuat, meskipun mereka juga sedang mengeksplorasi penjelasan lain.

“Lapisan ini sangat tinggi untuk ukuran sungai di Bumi. Tapi pada saat yang sama, cara yang paling umum untuk membuat bentang alam semacam ini adalah sungai," tutur Ives.

Penelitian lebih lanjut akan dilakukan di mana para ilmuwan akan terus mempelajari gambar Mastcam-Z untuk petunjuk tambahan.

Mereka juga mengintip ke bawah permukaan, menggunakan instrumen radar penembus tanah di Perseverance yang disebut RIMFAX (Radar Imager for Mars Subsurface Experiment.

Memahami lingkungan berair ini dapat membantu para ilmuwan dalam upaya mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba di Mars kuno yang mungkin telah terawetkan di bebatuan Mars.