Bagikan:

JAKARTA - Masih berkutat dalam proses akuisisinya, Microsoft sekarang sedang mempromosikan usulan akuisisi Activision Blizzard senilai 69 miliar dolar AS (Rp986 triliun) pada papan iklan di stasiun-stasiun London Underground.

Dilihat pertama kali oleh The Verge Tom Warren, iklan tersebut mengklaim bahwa Call of Duty akan tersedia "untuk 150 juta lebih banyak pemain" setelah penggabungan yang diusulkan.

Dalam blognya, Microsoft juga mengatakan bahwa mereka sangat bersemangat untuk memberikan akses permainan ke lebih banyak pemain dan komunitas lain. 

“Memberi pemain pilihan dalam memainkan gim mereka membuat gim lebih mudah diakses dan mengarah ke komunitas pemain yang lebih besar dan lebih bersemangat. Pilihan sama pentingnya bagi pengembang. Pengembang mendapat manfaat dari keragaman distribusi dan model bisnis untuk game mereka. Pilihan membuka peluang untuk inovasi dan memungkinkan industri tumbuh," kata CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer. 

Lebih dari itu, Spencer juga mengungkapkan bahwa Microsoft saat ini telah menandatangani perjanjian 10 tahun dengan empat perusahaan untuk menghadirkan Call of Duty ke konsol mereka dan layanan streaming cloud setelah disetujui untuk menyatukan Activision Blizzard dan Xbox.

"Kami ingin memungkinkan orang untuk bermain gim di mana saja, kapan saja, dan di perangkat apa saja. Dan developer berhak mendapatkan lebih banyak opsi untuk membuat, mendistribusikan, dan memonetisasi gim inovatif mereka," tambahnya. 

Di sisi lain, Wakil Ketua Microsoft dan Presiden Brad Smith mengatakan bahwa investasi besarnya terhadap Blizzard merupakan sebuah tekad untuk menghilangkan friksi yang terjadi antara antara kreator dan gamer, kebijakan dan praktik app store di perangkat seluler membatasi apa dan bagaimana pencipta dapat menawarkan gim dan apa dan bagaimana gamer dapat memainkannya. 

"Investasi besar kami untuk mengakuisisi Activision Blizzard semakin memperkuat tekad kami untuk menghilangkan friksi ini atas nama kreator dan gamer. Kami ingin mengaktifkan konten kelas dunia untuk menjangkau setiap gamer dengan lebih mudah di setiap platform," jelas Smith. 

Sementara itu, Microsoft sebelumnya juga telah mencoba meyakinkan regulator seperti Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) dan Komisi Perdagangan Federal AS bahwa mereka tidak akan membuat gim Activision Blizzard (terutama Call of Duty) eksklusif untuk layanan cloud gaming-nya sendiri, harus kesepakatan disetujui.

Putusan laporan akhir CMA tentang kesepakatan Activision Blizzard akan jatuh tempo akhir bulan ini, pada 26 April. Mari kita tunggu keputusan akhirnya di masa mendatang.