Bagikan:

JAKARTA - Pada bulan Februari, Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris menerbitkan temuan sementara yang mengatakan bahwa akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard akan menimbulkan kekhawatiran persaingan gim konsol dan gim cloud di Inggris Raya. 

Tapi sekarang, setelah mengumpulkan informasi lebih lanjut, Inggris telah melunakkan keberatannya dengan merevisi keputusannya dan mengatakan akuisisi tersebut tidak akan mengurangi persaingan secara signifikan. 

Analisis CMA menemukan bahwa kepemilikan Microsoft atas waralaba Call of Duty nantinya tidak akan mempengaruhi secara material kemampuan Sony untuk bersaing dengan sistem PlayStation.

"Setelah mempertimbangkan bukti baru dengan hati-hati, bersama dengan berbagai informasi yang dikumpulkan sebelum temuan sementara tersebut dikeluarkan, kelompok penyelidikan CMA telah memperbarui temuan sementara dan mencapai kesimpulan sementara bahwa, secara keseluruhan, transaksi tersebut tidak akan menghasilkan pengurangan substansial dari persaingan dalam kaitannya dengan gim konsol di Inggris," tulis CMA di website resminya. 

Meski demikian, temuan sementara ini hanya terkait dengan persaingan dalam penyediaan gim konsol dan bukan persaingan dalam penyediaan layanan cloud gaming.

CMA masih akan terus mempertimbangkan dengan hati-hati tanggapan yang diberikan, dan investigasi merger CMA akan berlanjut. Laporan selanjutnya akan dirilis paling lambat pada 26 April 2023.

"Setelah mempertimbangkan bukti tambahan yang diberikan, kami sekarang menyimpulkan untuk sementara bahwa merger tidak akan mengurangi persaingan secara substansial dalam layanan game konsol karena biaya yang harus dikeluarkan Microsoft untuk menahan Call of Duty dari PlayStation akan lebih besar daripada keuntungan apa pun dari tindakan tersebut," ungkap Martin Coleman, ketua panel ahli independen yang melakukan penyelidikan.