Nokia Perbarui Identitas Merek dan Fokus pada Pertumbuhan Bisnis Teknologi
Logo baru Nokia muncul setelah 60 tahun. (foto: twitter @nokia)

Bagikan:

JAKARTA - Nokia mengumumkan rencana untuk mengubah identitas mereknya untuk pertama kalinya dalam hampir 60 tahun terakhir, lengkap dengan logo baru. Hal ini dikarenaakn produsen peralatan telekomunikasi asal Finlandia itu ingin fokus pada pertumbuhan agresif.

Logo baru ini terdiri dari lima bentuk yang membentuk kata NOKIA. Warna biru ikonis dari logo lama telah diganti dengan sejumlah warna tergantung pada penggunaannya.

"Ada asosiasi dengan ponsel pintar dan saat ini kami adalah perusahaan teknologi bisnis," kata Chief Executive, Pekka Lundmark dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Dia berbicara sebelum pembaruan bisnis oleh perusahaan pada malam pembukaan Mobile World Congress (MWC) tahunan yang diadakan di Barcelona pada Senin, 27 Februari dan berlangsung hingga 2 Maret.

Setelah mengambil alih posisi teratas di perusahaan asal Finlandia yang mengalami kesulitan pada tahun 2020, Lundmark menetapkan strategi dengan tiga tahap: reset, percepatan, dan skala. Setelah tahap reset sekarang selesai, Lundmark mengatakan tahap kedua sedang dimulai.

Sementara Nokia masih ingin untuk mengembangkan bisnis penyedia layanan, di mana ia menjual peralatan ke perusahaan telekomunikasi, kini fokus utamanya sekarang adalah untuk menjual peralatan ke perusahaan lain.

"Kami memiliki pertumbuhan 21% yang sangat baik tahun lalu di bidang enterprise, yang saat ini sekitar 8% dari penjualan kami, atau sekitar 2 miliar euro (Rp32,2 triliun)," kata Lundmark. "Kami ingin mengambil itu ke angka dua digit sesegera mungkin."

Perusahaan teknologi besar telah bermitra dengan produsen peralatan telekomunikasi seperti Nokia untuk menjual jaringan 5G pribadi dan peralatan untuk pabrik otomatis kepada pelanggan, terutama di sektor manufaktur.

Nokia berencana untuk meninjau jalur pertumbuhan dari bisnisnya yang berbeda dan mempertimbangkan alternatif, termasuk pelepasan.

"Sinyalnya sangat jelas. Kami hanya ingin berada dalam bisnis di mana kami dapat melihat kepemimpinan global," kata Lundmark.

Langkah Nokia menuju otomatisasi pabrik dan pusat data juga akan membuat mereka bersaing dengan perusahaan teknologi besar, seperti Microsoft  dan Amazon.

"Pasti akan ada beberapa jenis kasus, terkadang mereka akan menjadi mitra kami ... terkadang mereka bisa menjadi pelanggan kami ... dan saya yakin bahwa akan ada situasi di mana mereka akan menjadi pesaing," tambah Lundmark. 

Pasar penjualan peralatan telekomunikasi sedang mengalami tekanan dengan lingkungan makro yang mengurangi permintaan dari pasar dengan margin tinggi seperti Amerika Utara, yang digantikan oleh pertumbuhan di India dengan margin rendah, yang mendorong si pesaing Ericsson untuk merumahkan 8.500 karyawan.

"India adalah pasar tercepat kami yang memiliki margin lebih rendah - ini adalah perubahan struktural," kata Lundmark. Ia  menambahkan bahwa Nokia mengharapkan Amerika Utara akan lebih kuat pada paruh kedua tahun ini.