JAKARTA - Tekanan selama mempersiapkan pertandingan SEA Games Kamboja 2023 ternyata bukan hanya dirasakan oleh calon dan para atlet saja, tetapi juga dirasakan oleh para pelatih.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Asisten Kepala Pelatih Esports Timnas SEA Games Kamboja 2023, Richard Permana dalam wawancara terbarunya kepada Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI).
“Kalau sekarang pressure nya, itu bagaimana kita terus bisa mencetak atlet-atlet yang bisa membawa nama baik Indonesia di dunia esports lewat perolehan medali-medali mereka di ajang multievent, which is saat ini baru tersedia di ASIAN Games dan SEA Games,” kata Richard.
Apalagi esports masih menjadi cabang olahraga berprestasi terbaru di Indonesia. “Itu tantangannya, bagaimana kita bisa terus konsisten membawa medali indonesia. Apalagi ini cabang olahraga baru, dari yang awalnya hanya dipandang hobi, sekarang jadi olahraga berprestasi,” sambungnya.
Richard juga mengaku bahwa ia sangat tidak suka ketika esports Indonesia direndahkan oleh orang lain. Ia justru merasa tertantang untuk membuktikan bahwa esports Indonesia bisa terus berprestasi di ajang-ajang bergengsi lainnya.
“Saya tuh paling tidak suka kalau ada orang yang meremehkan esports di Indonesia, contohnya jaman saya dulu "aduh Indonesia gak mungkin juara di luar negeri" itu bukan diucapin sama orang luar loh, tapi malah sama rekan kita sendiri. Saya malah tertantang di situ,” ungkapnya.
Terakhir, Richard juga menitip pesan untuk semua calon atlet yang saat ini sedang mengikuti seleknas untuk SEA Games Kamboja 2023, untuk terus belajar dan jangan pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki sekarang.
“Kalian harus lakuin ini sepenuh hati, selagi masih punya kesempatan tersebut. Apalagi ada panggilan timnas untuk seleksi, kalian tuh dipanggil untuk menjadi atlet elite. Itu suatu kebanggaan, kalian berkesempatan untuk jadi pahlawan esports, jangan disia-siakan,” pungkasnya.