Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan pesawat jet Boom Supersonic menjelaskan rencananya  pada Selasa 13 Desember untuk mengembangkan mesin jet dalam kemitraan dengan unit Kratos Defense & Security Solutions , setelah sejumlah pabrik pembuat mesin jet sipil legendaris, meninggalkan startup AS itu dengan beberapa pilihan.

Boom, startup AS terbaru yang ingin membawa kembali mengaktifkan penerbangan supersonik, tidak mengungkapkan detail keuangan apa pun terkait pengumuman tersebut. Mereka juga menguraikan kesepakatan baru dengan GE Additive dan perusahaan pemeliharaan, perbaikan & perombakan StandardAero.

Boom Chief Executive Officer, Blake Scholl, yang juga mantan eksekutif Amazon, mendirikan perusahaan itu pada tahun 2014. Ia mengatakan Florida Turbine Technologies akan memimpin desain mesin untuk jet Overture-nya dan juga membangun "beberapa mesin pertama" untuk jet tersebut.

Sementara perusahaan pembuat mesin pesawat terbang legendaris seperti General Electric, Safran, Rolls-Royce dan Honeywell International Inc  mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk mengembangkan mesin supersonik sipil untuk saat ini dan meninggalkan masa depan jet Overture.

Overture, sebuah pesawat supersonik dengan 65 hingga 88 kursi dengan harga awalnya sesuai tarif kelas bisnis, akan memangkas setengah waktu terbang transatlantik menjadi sekitar 3-1/2 jam.

Boom yang berbasis di Denver menjadi berita utama tahun ini setelah menandatangani kesepakatan pembelian dengan maskapai penerbangan seperti American Airlines dan United Airlines.