Bagikan:

JAKARTA - NASA telah secara resmi mengungkap pesawat supersonik terbaru mereka yang disebut sebagai 'anak dari Concorde', dengan panjang 100 kaki, bernama X-59. Pesawat ini mampu melakukan penerbangan pada kecepatan 937 mil per jam – lebih cepat dari kecepatan suara.

Jika mendapatkan izin untuk digunakan dalam penerbangan komersial, pesawat senilai 247,5 juta dolar AS (Rp3,8 triliun) ini dapat terbang dari London ke New York dalam waktu kurang dari empat jam, tanpa menghasilkan 'sonic boom' berisik seperti yang terjadi pada Concorde.

Mesin X-59 ditempatkan di bagian atas pesawat untuk menghasilkan suara 'thump' yang lebih tenang dibandingkan dengan Concorde, pesawat supersonik terakhir yang terbang. Hidung pesawat yang tipis dan meruncing memecah gelombang kejut yang biasanya menyebabkan pesawat supersonik menghasilkan sonic boom.

X-59 dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan Amerika, Lockheed Martin, setelah memenangkan kontrak desain senilai 247,5 juta dolar AS dari NASA pada tahun 2016. Keduanya secara resmi memperkenalkan pesawat futuristik ini di divisi Skunk Works milik Lockheed Martin di Palmdale, California pada Jumat 12 Januari.

Dengan konfigurasi yang unik, kokpit pesawat terletak hampir di tengah panjang pesawat, dan pesawat ini tidak dilengkapi dengan jendela yang menghadap ke depan. Sebagai gantinya, insinyur mengembangkan apa yang disebut 'eXternal Vision System', serangkaian kamera resolusi tinggi yang memberi makan monitor 4K di dalam kokpit.

Menurut NASA, pesawat ini dijadwalkan untuk terbang pertama kali tahun ini, diikuti oleh penerbangan supersonik tenang pertamanya. Uji terbang pesawat akan dilakukan di Skunk Works sebelum dipindahkan ke Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong NASA di California, yang akan menjadi basis operasionalnya.

Proyek X-59 bertujuan untuk menghilangkan sonic boom berisik yang terdengar di atas kota-kota pada masa era Concorde, sambil tetap terbang pada kecepatan Mach 1,4. Sonic boom terjadi ketika gelombang kejut dari objek yang bergerak melalui udara lebih cepat dari kecepatan suara bergabung sebelum mencapai tanah. X-59 dirancang untuk mencegah gelombang kejut tersebut menyatu.

NASA berharap dapat mengurangi suara sonic boom menjadi 'thump' yang tenang, mirip dengan suara guntur yang menggelegar di kejauhan atau tetangga yang menutup pintu mereka. Setelah menyelesaikan uji terbang tahun ini, NASA akan membawa pesawat ini terbang di atas kota-kota di seluruh Amerika Serikat, yang belum dipilih.

Mereka akan mengumpulkan umpan balik tentang suara yang dihasilkan oleh X-59 dan bagaimana persepsi masyarakat terhadapnya sebelum memberikan data kepada Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

X-59 merupakan bagian dari misi Quesst NASA, yang bertujuan memberikan data untuk membantu regulator mempertimbangkan ulang aturan yang melarang penerbangan supersonik komersial di atas daratan. Selama 50 tahun, AS melarang penerbangan semacam itu karena gangguan yang disebabkan oleh sonic boom keras kepada masyarakat di bawahnya.

Ini adalah upaya besar untuk membawa kembali era penerbangan supersonik setelah Concorde yang legendaris, yang terbang selama 27 tahun, dipensiunkan pada Oktober 2003. Sejak itu, tidak ada pemerintah atau produsen yang berhasil membangun pesawat komersial yang dapat terbang lebih cepat dari kecepatan suara.

Salah satu pesaing X-59 yang juga dijuluki sebagai 'anak dari Concorde', yaitu Boom Supersonic's Overture, juga bersiap untuk penerbangan perdananya. Namun, Boom Supersonic belum mengungkapkan versi penuh ukuran dari pesaing X-59 mereka.