WhatsApp Hadirkan Avatar 3D Sebagai Versi Digital Pengguna
Meta memperkenalkan avatar ke WhatsApp. (foto: dok. whatsapp)

Bagikan:

JAKARTA - Meta memperkenalkan avatar ke WhatsApp sebagai cara baru dan personal untuk mengekspresikan diri pengguna. Fitur anyar ini dihadirkan untuk pengguna Android dan iOS.

Pengguna dapat membuat karakter virtual 3D mereka sendiri dan menetapkannya sebagai gambar profil atau membagikannya sebagai salah satu dari 36 stiker khusus.

Ini adalah pertama kalinnya Meta sebagai induk WhatsApp memperkenalkan fitur tersebut ke aplikasi perpesanan itu, setelah meluncurkannya ke platform lain seperti Facebook, Instagram, dan Messenger.

"Kami membawa avatar ke WhatsApp. Sekarang Anda dapat menggunakan avatar Anda sebagai stiker di obrolan. Lebih banyak gaya segera hadir di semua aplikasi," ungkap CEO Meta Mark Zuckerberg pada laman Facebook-nya.

WhatsApp dalam blog resminya yang dikutip Kamis, 8 Desember, mengatakan avatar baru ini merupakan versi digital dari pengguna, dan mengklaim akan meningkatkan privasi serta personalisasi.

“Avatar Anda adalah versi digital Anda yang dapat dibuat dari miliaran kombinasi gaya rambut, fitur wajah, dan pakaian yang beragam. Di WhatsApp, Anda sekarang dapat menggunakan avatar yang dipersonalisasi sebagai foto profil Anda,” ujar WhatsApp.

“Mengirim avatar adalah cara yang cepat dan menyenangkan untuk berbagi perasaan dengan teman dan keluarga. Ini juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mewakili diri sendiri tanpa menggunakan foto asli sehingga terasa lebih pribadi," imbuhnya.

Pengguna dapat menyesuaikan gaya rambut, warna kulit, dan pakaian. Tetapi, peningkatan tambahan seperti pencahayaan, bayangan, dan tekstur akan diperkenalkan di pembaruan berikutnya.

Sayangnya, pengguna tidak dapat mentransfer avatar yang dibuat di aplikasi Meta lain ke WhatsApp. Fitur baru ini dapat ditemukan di dalam pengaturan aplikasi di bawah gambar profil pengguna.

Perlu dicatat, hanya pengguna yang menjalankan versi terbaru aplikasi yang akan memiliki akses ke avatar dipersonalisasi itu.