Sony Punya Teknologi Robot Humanoid, Namun Baru Dikomersilkan Jika Pasar Sudah Siap
Robot Sony akan dipasarkan jika pasar sudah siap. (foto: twitter intengineering)

Bagikan:

JAKARTA - Konglomerat elektronik dan hiburan asal Jepang, Sony Group Corp mengumumkan pada Selasa, 6 Desember  pihaknya memiliki teknologi untuk membuat robot humanoid dengan cepat setelah mengidentifikasi bagaimana mereka dapat digunakan secara efektif.

"Dalam hal teknologi, beberapa perusahaan di dunia termasuk yang satu ini memiliki akumulasi teknologi yang cukup untuk membuatnya dengan cepat setelah jelas penggunaan mana yang menjanjikan," kata Chief Technology Officer Sony Hiroaki Kitano kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Kami akan melakukan investasi (untuk manufaktur) hanya jika investasi tersebut dianggap perlu. Kami melihat potensi dalam robot humanoid, tetapi kami juga yakin bentuk robot lain juga cukup penting," tambah Hiroaki.

Sony meluncurkan robot anjing bernama Aibo lebih dari dua dekade lalu. Robot itu terjual sekitar 150.000 unit dari tahun 1999 hingga 2006 dan kemudian meluncurkan versi lanjutannya pada tahun 2018, menjual sekitar 20.000 unit dalam enam bulan pertama.

Robot humanoid telah dikembangkan selama beberapa dekade oleh Honda Motor Co  dan Hyundai Motor Co. Bahkan pada bulan September, Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, juga  memamerkan prototipe robot humanoid, Optimus.

Perusahaan Musk berencana menyebarkan ribuan robot di pabrik-pabriknya, yang akhirnya berkembang menjadi jutaan di seluruh dunia.

Kitano mengatakan Sony, dipersenjatai dengan keahlian dalam teknologi audio-visual dan konten hiburan yang kaya termasuk musik dan video game, memiliki posisi yang baik untuk memainkan peran utama dalam metaverse, atau dunia maya yang imersif.

 Metaverse adalah istilah samar yang merangkum gagasan bahwa konsumen akan menghabiskan lebih banyak waktu di lingkungan simulasi online. Sementara konsepnya berkembang, teknologi itu telah menjadi kata kunci dalam pengarahan dan pendorong alokasi industri.

"Mengenai metaverse, bukan berarti orang akan muncul hanya karena Anda telah membuat tempat. Konten adalah apa yang membuat atau menghancurkan metaverse," katanya.

Sebelumnya pada Selasa lalu, Kitano mengatakan kepada media briefing Sony akan memperkuat kegiatan penelitian dan pengembangannya dan mendefinisikan penginderaan, kecerdasan buatan (AI) dan ruang virtual digital sebagai domain teknis utama untuk mendorong ekspansi bisnis Sony.

"Sensor, AI, dan ruang virtual yang saling terkait adalah inti dari teknologi kami dan akan menjadi kekuatan besar kami," kata Kitano kepada wartawan.

Sensor gambar Sony digunakan secara luas di ponsel pintar dan menjadi komponen utama mobil karena pembuat mobil berusaha untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan beralih ke pengemudian otonom.