Menteri Keuangan Janet Yellen Sebut Twitter Harus Patuh pada Standar Konten yang Berlaku
Menkeu AS Janet Yellen bersama Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati. (foto: twitter @secyellen)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan A.S. Janet Yellen pada Rabu, 30 November  mengatakan perusahaan media sosial seperti Twitter harus berpegang pada standar tertentu untuk konten. Ia menyebut alasan bahwa mereka "tidak jauh berbeda" dari stasiun radio dan penyiar yang tunduk pada aturan tersebut.

Berbicara di  New York Times Dealbook Summit, di New York, Yellen juga mengatakan dia percaya bahwa ada masalah keamanan nasional yang sah terkait dengan TikTok, aplikasi berbagi video milik China.

Yellen menolak untuk mengatakan apakah Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS) yang dipimpin Departemen Keuangan sedang melakukan peninjauan terhadap Twitter setelah beberapa permintaan  untuk penyelidikan saham Arab Saudi di perusahaan itu setelah pengambilalihan platform oleh miliarder Elon Musk.

Dia mengatakan CFIUS mencermati akuisisi dan investasi di perusahaan AS oleh pembeli asing yang dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.

"Saya tidak akan mengatakan secara spesifik apa yang sedang atau tidak kami lihat," kata Yellen. "Kami tidak mengomentari pekerjaan yang sedang berlangsung. Tetapi jika ada risiko seperti itu, CFIUS pantas untuk melihatnya."

Musk pada Senin 28 November menuduh Apple tlah mengancam untuk memblokir Twitter dari toko aplikasinya dan mengatakan Apple menekan Twitter atas permintaan moderasi konten.

Yellen mengatakan dia percaya itu pantas untuk raksasa teknologi seluler Apple dan Google untuk menuntut standar konten tertentu.

 "Saya pikir itu hal yang baik, jika Apple melihat kontennya. Sebagian besar stasiun penyiaran tunduk pada standar dalam hal apa yang mereka siarkan ke publik. Dan Twitter tidak jauh berbeda dari stasiun penyiaran lainnya," kata Yellen.

Ditanya apakah bagus jika platform seperti itu mengawasi konten, kata Yellen. "Ini semacam kontrol yang menurut saya diperlukan," ujarnya.

Mengenai TikTok, yang menurut Direktur FBI AS Chris Wray menimbulkan kekhawatiran keamanan nasional karena risiko bahwa pemerintah China dapat memanfaatkan aplikasi berbagi video untuk memengaruhi pengguna atau mengontrol perangkat mereka, Yellen mengatakan dia juga yakin ada "masalah keamanan nasional yang sah. "

"Itu adalah sesuatu yang sedang dalam proses," tambah Yellen.