Dipecat Gegara Kritik, Delapan Mantan Karyawan SpaceX Gugat Elon Musk
SpaceX digugat mantan karyawan karena kasus pemecatan. (foto: twitter @spacex)

Bagikan:

JAKARTA - Delapan mantan karyawan SpaceX telah mengajukan tuntutan atas praktik ketenagakerjaan yang tidak adil kepada dewan tenaga kerja AS terhadap perusahaan pembuat roket tersebut. Mereka menggugat telah di-PHK karena berbicara menentang pendiri dan CEO Space X,  Elon Musk.

Para karyawan mengatakan pada Kamis, 17 November bahwa mereka dipecat karena menjadi bagian dari grup yang telah menyusun dan mengedarkan surat kepada para eksekutif SpaceX pada Juni lalu yang mengkritik Musk, orang terkaya di dunia, dan mendesak para eksekutif untuk membuat budaya perusahaan lebih inklusif. Sementara SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters atas laporan itu.

Reuters juga melaporkan pada Juni lalu bahwa SpaceX memecat setidaknya lima karyawan yang terlibat dalam penyusunan surat tersebut, yang menyebut Musk sebagai "gangguan dan rasa malu" bagi perusahaan.

Tuduhan yang diajukan pada Rabu 16 November kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS menyatakan bahwa SpaceX memecat lima karyawan sehari setelah surat itu terungkap, dan empat lainnya dalam dua bulan setelahnya.

Dua karyawan mengajukan gugatan sendiri, sementara seorang pengacara mengajukan dakwaan atas nama enam lainnya yang diproses secara anonim.

Undang-undang perburuhan AS melarang pemberi kerja memecat pekerja yang bersatu untuk mengadvokasi kondisi kerja yang lebih baik. Ketika NLRB menemukan bahwa pemecatan melanggar hukum, maka NLRB dapat memerintahkan agar pekerja dipekerjakan kembali dan diberikan gaji kembali.

Musk, yang CEO perusahaan pembuat mobil listrik Tesla Inc, telah menjadi berita utama atas akuisisi Twitter dan upaya untuk mendesain ulang perusahaan media sosial  itu setelah dia memperingatkan adanya potensi kebangkrutan.

Musk juga telah diadili minggu ini atas tantangan pemegang saham atas paket kompensasi Tesla senilai 56 miliar dolar AS.

Surat yang dikirim ke eksekutif SpaceX pada Juni lalu fokus pada serangkaian tweet yang dibuat Musk sejak 2020, dan banyak di antaranya menjurus ke arah seksual.

Karyawan mengklaim perilaku Musk tidak sejalan dengan kebijakan perusahaan tentang keragaman dan pelanggaran di tempat kerja. Mereka meminta SpaceX untuk secara terbuka mengutuk komentar Musk dan untuk lebih jelas mendefinisikan jenis perilaku yang dilarang oleh kebijakan perusahaan.