JAKARTA – Saat ini Elon Musk dikabarkan tengah mengambil cuti terpanjang dari aktivitasnya di platform media sosial Twitter. Ini bahkan cuti terlamanya dalam hampir lima tahun terakhir saat ia menangani berbagai masalah di perusahaannya, termasuk masalah hukum, hambatan keuangan dan perselisihan karyawan, bersama dengan 'masalah pribadi.'
Miliarder, yang sedang dalam proses mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS (Rp636,7 triliun), selama ini dikenal sebagai pegiat twitter yang sangat aktif. Ia sering men-tweet tentang segala hal. Mulai dari tweet politik dan bisnis hingga kesuburan dan keju. Ia terakhir memposting di twitter pada 21 Juni malam sebagai tanggapan atas tweet tentang SpaceX dan hubungannya dengan FCC.
Honored to meet @Pontifex yesterday pic.twitter.com/sLZY8mAQtd
— Elon Musk (@elonmusk) July 2, 2022
Ia baru membuat cuitan lagi di akun twitternya pada 2 Juli lalu. Salah satu cuitannya adalah foto kebersamaan dirinya dan empat anal laki-lakinya saat mengunjungi Paus Fransiskus di Vatikan. Sementara cuitannya terakhir sebelum cuti adalah pada 21 Juni, yang memuat tentang gerai toko 711 atau harga bensin dan solar di AS kala itu.
Menurut analisis Wall Street Journal dari tweetnya, ini adalah keheningan terpanjang Musk di platform sejak Oktober 2017.
Sepanjang 21 Juni hingga 2 Juli atau kira-kira 11 hari dianggap sebagai cuti terlama Musk dalam membuat cuitan di Twitter. Sebagai pemilik akun twitter yang memiliki lebih dari 100 juta pengikut itu adalah puasa terlama dalam membuat cuitan yang dilakukannya selama ini.
BACA JUGA:
Lebih hebohnya lagi, ia membuat cuitan tentang kebosanannya dan selanjutnya membuat cuitan yang terlihat bangsa saat bersama empat anaknya bertemu Paus @pontifex, pada 1 Juli.
Dalam kesempatan itu, Musk juga tengah dihadapkan pada permasalahan rumit rumah tangganya. Pasalnya, satu dari tinggi anak kembarnya bernama Xavier Alexander Musk, ingin mengubah statusnya menjadi perempuan dan memakai nama Vivian Jenna Wilson, seperti nama ibunya.
Vivian Wilson, 18, mengadopsi nama gadis ibunya Justine sebagai bagian dari proses transisinya. Ia juga menyatakan selanjutnya tidak mau lagi dikaitkan dengan ayah kandungnya si pemilik Tesla dan SpaceX, dengan cara apa pun.
Musk, yang saat ini telah menjadi ayah dari delapan anak, belum berkomentar secara terbuka tentang masalah ini.
Tak hanya masalah keluarga, Musk juga tengah dihadapkan pada kasus pelecehan seksual dari seorang pramugari. Ia juga tengah dituntut oleh karyawannya yang dipecat gara-gara menyatakan tabiat Elon Musk yang memalukan di SpaceX,
Bahkan pekan ini, 15 mantan atau saat ini karyawan Tesla Hitam mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian California terhadap pembuat mobil yang menuduh mereka menjadi sasaran pelecehan rasial dan pelecehan di pabriknya.
Para pekerja mengklaim bahwa mereka menjadi sasaran berbagai perilaku rasis oleh rekan kerja dan manajer, termasuk penggunaan istilah seperti kata-n, 'perbudakan', dan 'perkebunan', menurut Reuters.
Melihat ulah Musk yang semakin menjadi-jadi, Analis Cowen Jeffrey Osborne mengatakan kepada bahwa 'investor kini semakin lelah dengan kata-kata kasar Elon' pada akuisisi Twitter dan politik, di antara topik lainnya.
Penggunaan Twitter oleh Musk, yang sering kali menyertakan pengumuman resmi dan balasan ke berbagai pengguna, tidak lazim bagi akun yang memiliki lebih dari 100 juta pengikut.