JAKARTA - Tesla Inc terkena gugatan atas posting media sosial yang dilakukan oleh sang CEO, Elon Musk. Orang terkaya di dunia itu pernah melakukan jajak pendapat di Twitter-nya tentang penjualan saham pabrik mobil listrik tersebut yang telah berakibat menurunkan harga sahamnya.
Investor Tesla, David Wagner, meminta akses ke dokumen internal untuk menyelidiki apakah Tesla dan Elon Musk telah melanggar perjanjian dengan regulator sekuritas AS dan anggota dewannya gagal mematuhi kewajiban fidusia mereka.
Pada tahun 2018, Elon Musk menyelesaikan gugatan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa atas tweetnya tentang menjadikan perusahaan itu pribadi. Ia setuju untuk menggunakan pengacara perusahaan dalam menyetujui tweet dengan informasi material tentang perusahaan.
BACA JUGA:
Saham Tesla, yang berada di dekat rekor tertinggi, kehilangan nilainya sekitar seperempat setelah Musk mengatakan pada 6 November bahwa dia akan menjual 10% sahamnya jika pengguna Twitter setuju. Selanjutnya, dia telah menyetujui pendapat mayoritas pengikutnya di Twitter dan menjual hampir 14 miliar dolar AS saham sejauh ini.
Gugatan, yang diajukan ke Pengadilan Kanselir Delaware pada Kamis, 16 Desember, berusaha untuk mendapatkan catatan dan buku yang terkait dengan tweet Elon Musk. Termasuk dokumen untuk mengidentifikasi apakah tweet penjualan saham ini ditinjau atau disetujui sebelumnya.
Pada bulan Maret, pemegang saham lain menggugat Elon Musk dan dewannya, dan menuduhnya melanggar penyelesaian 2018 dengan SEC yang membuat pemegang saham mengalami kerugian miliaran dolar.