Elon Musk Serang Balik Pil Racun dari Dewan Twitter,  Janjikan Hapus Gaji Anggota Dewan
Elon Musk ingin kuasai Twitter untuk jadikan platform kebebasan berbicara. (foto; twitter @elonmusk)

Bagikan:

JAKARTA - Elon Musk mengecam dewan Twitter pada Senin, 18 April,  setelah perusahaan media sosial itu mengadopsi "pil racun" (poison pill) untuk melindungi diri dari tawaran pembelian tunai 43 miliar dolar AS (617,7 triliun) dari pemegang saham terbesar kedua.

"Gaji dewan akan menjadi 0 dolar AS jika tawaran saya berhasil, jadi itu kurang lebih 3 juta dolar AS /tahun disimpan di sana," tweet Musk sebagai tanggapan atas posting pengguna yang mengkritik dewan.

Musk, yang menyebut dirinya sebagai "absolut kebebasan berbicara" yang kritis terhadap kebijakan Twitter, tidak merinci isi cuitan tersebut. Sementara Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Melanjutkan omelannya terhadap perusahaan, Musk telah meluncurkan jajak pendapat pada Kamis 14 April yang meminta 80 juta pengikutnya jika "mengambil Twitter pribadi di 54,20 dolar AS harus terserah pemegang saham, bukan dewan",. Sebagian besar jajak pendapat dalam Tweet tersebut menjawab "Ya".

Kemudian, kepala eksekutif Tesla  ini  juga men-tweet "Love Me Tender", sebuah lagu Elvis Presley, setelah Twitter memilih rencana untuk menjual saham dengan harga diskon untuk mencegah upaya pemegang saham mengumpulkan lebih dari 15%.  Musk saat ini memiliki 9,1% saham.

Sementara itu, dalam serangkaian balasan tweet, salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey memanggil dewan Twitter pada Sabtu, 16 April dengan mengatakan "ini secara konsisten merupakan disfungsi perusahaan."

Pernyataan Dorsey adalah balasan dari tweet oleh pemodal ventura Garry Tan yang mengatakan: "Mitra yang salah di dewan Anda benar-benar dapat membuat nilai satu miliar dolar menguap."

Saham Twitter naik sekitar 4% menjadi 46,85 dolar AS, masih jauh di bawah tawaran Musk sebesar 54,20 dolar AS per saham. Namun nilai saham ini telah meningkat sekitar 15% sejak Musk mengungkapkan sahamnya pada 4 April.

Dilaporkan oleh Reuters, Twitter juga telah diinformasikan oleh Thoma Bravo, sebuah perusahaan ekuitas swasta yang berfokus pada teknologi yang memiliki lebih dari 103 miliar dolar AS aset yang dikelola pada akhir Desember, bahwa pihaknya sedang menjajaki kemungkinan untuk mengajukan penawaran.