JAKARTA - Elon Musk kembali menjadi topik internasional, karena keinginannya ingin memiliki Twitter sebagai perusahaan pribadi, melalui perantara Securities and Exchange Commission (SEC), Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.
Twitter diakuisisi Musk senilai 43 miliar dolar AS atau sekitar RP618 triliun. Saat ini nilai Twitter bernilai lebih murah dari tawaran Musk, yaitu sekitar 37 miliar dolar AS atau RP517 triliun. Namun Twitter adalah sebuah perusahaan yang terus tumbuh nilainya akan lebih tinggi di masa mendatang.
Dikutip dari Antara, pada 4 April 2022 Musk mengumumkan memiliki 9,2 saham di Twitter. Menjadikannya sebagai pemilik saham terbanyak di platform itu. Nilai sahamnya 2,9 miliar AS atau Rp41,5 triliun. Dalam sekejap harga saham Twitter melonjak 22 persen di awal perdagangan. Sebaliknya harga saham Tesla, perusahaan milik Musk, turun 1,5 persen di hari yang sama.
Alasan Musk memiliki Twitter sepenuhnya bukanlah murni karena bisnis ataupun keuntungan. Menurut Musk, ia ingin media sosial Twitter tetap menjadi platform demokratis. Beberapa waktu terakhir Musk sering mengkritisi kebijakan Twitter.
Dia sempat melontarkan ide ingin mempunyai platform media sosialnya sendiri. Dan menyediakan akses yang lebih luas untuk akun terverifikasi atau centang biru bagi tokoh masyarakat, jurnalis, dan orang yang terlibat dalam berita.
Elon Musk adalah pengguna Twitter yang aktif dengan 81,6 juta pengikut. Seperti pengguna Twitter pada umumnya, Musk sering kali membagikan meme dan ejekan melalui akun Twitter pribadinya, @elonmusk, kepada pengikutnya.
Dalam proposal yang diajukan Musk pada SEC juga disebutkan "kebebasan bicara" sebagai fokusnya.
Minatnya untuk membeli seluruh saham Twitter juga diungkapkan lewat akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk.
Musk pun langsung menyematkan pranala tautan yang mengarah ke SEC. "Saya buat penawaran...," twit Musk beserta tautan ke arsip SEC. I made an offer https://t.co/VvreuPMeLu — Elon Musk (@elonmusk) April 14, 2022
Berita Musk yang akan mengakuisisi Twitter pun memicu kenaikan saham perusahaan tersebut hingga 13 persen lebih.
Manuver Pil Racun
Dikutip dari Antara 18 April 2022, para pemegang saham diberitakan tidak tertarik dengan tawaran Musk. Dewan Direksi Twitter telah mengeluarkan "rencana hak pemegang saham" baru untuk memblokir tawaran pembelian yang diusulkan oleh Elon Musk pekan lalu.
Dewan direksi menggunakan manuver pil racun. Itu sebuah upaya untuk menghalangi pengambilalihan yang tidak bersahabat, dengan memberikan hak kepada pemegang saham tertentu untuk membeli lebih banyak saham jika orang luar mencoba untuk mengambil alih kendali.
Rencana ini adalah sebuah kemunduran besar bagi upaya pemilik Tesla itu untuk mengambil kendali keuangan penuh atas Twitter. Musk pun mengomel di twitternya.
"Gaji dewan akan menjadi 0 dolar AS jika tawaran saya berhasil, jadi itu kurang lebih 3 juta dolar AS/tahun disimpan di sana," tweet Musk, sebagai tanggapan atas posting pengguna yang mengkritik dewan.
Investor Twitter yang telah menunjukkan sikapnya adalah Pangeran Arab Saudi, Alwadeed bin Talal Al Saud. Dalam twit yang diunggah lewat akun Twitter resminya, @Alwadeed_Talal, ia terang-terangan menolak tawaran Musk.
"Saya tidak yakin, tawaran yang diajukan @elonmusk (54.20 dolar AS) mendekati nilai saham sesungguhnya, melihat prospek pertumbuhannya," tulis Talal. "Sebagai salah satu pemilik saham terbesar dan lama di Twitter, @Kingdom_KHC dan saya menolak tawaran ini," lanjutnya.
Perjalanan Musk membeli Twitter cukup Panjang. Ketika telah memiliki 9,2 persen saham Twitter, perusahaan menawarkan kepada Musk duduk di kursi dewan pemegang saham.
Tawaran ini merupakan bagian dari strategi agar Musk tidak dapat memiliki saham di atas 15 persen. Musk awalnya mempertimbangkan tawaran ini, namun akhirnya berkata tidak.
Musk pun memperbarui pengajuannya ke SEC, dan menegaskan bahwa dia tidak akan menjadi pemain pasif dalam urusan perusahaan. Dia katakan akan melakukan perubahan pada Twitter.
Skema Pendanaan Musk
Lantas bagaimana Musk mengatur pembiayaan untuk membeli Twitter dan menjadikannya milik pribadi?
Elon Musk menegaskan telah mengamankan pendanaan senilai 46,5 miliar dolar AS atau setara Rp667,50 triliun demi mengakuisisi platform Twitter. Sepertiga pendanaan itu berasal dari aset nya sendiri atau meminjam dari saham Tesla.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis 21 April, menurut dokumen pengajuan akuisisi ke otoritas Bursa AS, sumber pendanaan akuisisi Twitter sebanyak 25,5 miliar dolar AS merupakan pinjaman dari Financial Services Morgan Stanley dan lembaga keuangan lainnya.
Di dalamnya termasuk pinjaman margin dengan jaminan kepemilikan sahamnya di Tesla. Dan sebanyak 21 miliar dolar AS dana akuisisi berasal dari equity financing yang diberikan sendiri oleh Musk.
Musk sendiri telah menghabiskan 2,6 miliar dolar AS untuk membeli saham 9,2 persen saham Twitter. Kepemilikannya untuk saham Tesla sekitar 184 miliar dolar AS. Musk juga memiliki saham Space Exploration Technologies Corp, dengan besaran hampir 48 persen.
Banyak pertanyaan besar dari analis, akankah Musk mempertimbangkan menjual sebagian sahamnya di perusahaan favoritnya untuk hal ini? Mengingat fasilitas pinjaman marjinnya senilai 12,5 miliar dolar AS, memerlukan jaminan sekitar 58,7 juta saham Tesla. Fasilitas pinjaman margin memungkinkan Musk untuk menjual saham Tesla yang belum diagunkan.
Musk masih memiliki saham yang belum diagunkan senilai 25 miliar dolar AS. Jumlah itu cukup untuk menutupi 21 miliar dolar AS sebagai pembiayaan ekuitas, setelah pajak dan uang tunai yang dimilikinya.
Alternatif lainnya, Musk mencari mitra untuk berkontribusi pada pembiayaan ekuitasnya. Yang pasti, pertanyaan-pertanyaan seputar bagaimana Musk akan mendanai keinginan akuisisinya telah terjawab.
Mungkinkah Elon Musk menyerah dalam upaya mengakuisisi Twitter? Musk mengatakan jika akhirnya dia gagal, minimal dia berhasil mendesak Twitter membuat perubahan yang dia inginkan. Selalu ada kemungkinan menarik dalam tawaran Musk. Twitter dan Musk memang sudah sangat akrab.