Bagikan:

JAKARTA – Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk telah mengajukan tawaran untuk membeli Twitter sepenuhnya. Musk bermaksud memperjuangkan kebebasan bicara dan meningkatkan potensi platform media sosial berlogo burung biru tersebut. Namun rencana Musk harus menghadapi sejumlah rintangan.

Saat ini Musk memiliki 9,2 persen saham Twitter dan membuatnya menjadi pemegang saham TWTR terbesar. Meski begitu, salah satu pemilik saham terlama di Twitter yakni Pangeran Al Waleed dari Arab Saudi secara terang-terangan menolak tawaran Musk.

Penolakan tersebut disampaikan Al Waleed melalui postingan Twitter-nya pada 14 April lalu. Al Waleed merupakan salah satu pemegang saham yang menjadi Dewan Direksi Twitter. Selain itu, Dewan Direksi juga menilai bahwa penolakan tersebut ditujukan supaya pemegang saham menyadari nilai penuh dari investasi mereka di Twitter.

Elon Musk mengajukan penawaran membeli seluruh saham Twitter di harga 54,20 dolar AS per saham. Dalam acara Ted Talk, Musk menekankan pentingnya platform media sosial publik yang berpihak pada kebebasan berbicara.

“Saya pikir sangat penting untuk menjadi arena inklusif untuk kebebasan berbicara,” ujar bos Tesla.

“Twitter telah menjadi semacam alun-alun kota de facto. Perasaan intuitif saya yang kuat adalah bahwa memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas adalah sangat penting,” jelasnya.

Setelah tawaran Musk untuk membeli Twitter, Pangeran Al Waleed langsung buka suara menolak akuisisi bos SpaceX tersebut. Al Waleed menilai bahwa proposal yang diajukan Musk masih di bawah nilai sebenarnya. Sebagai informasi, Pangeran Al Waleed memiliki 5,2 persen saham Twitter.