Tambang Codelco Kini Gunakan Truk <i>Shovel</i> Bertenaga Listrik dalam Upaya Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Codelco kini banyak gunakan alat tambang bertenaga listrik. (foto: codelco)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah shovel pemuatan 14 ton bertenaga listrik yang besar telah mulai beroperasi di tambang tembaga El Teniente yang berusia seabad di Chili. Hal ini diungkapkan oleh  penambang negara bagian Codelco  pada hari Rabu 16 November. Shovel ini menjadi alat berat tambang pertama  di Amerika Selatan yang bertenaga listrik.

Codelco, produsen tembaga terbesar di dunia, mengatakan peralatan loader dan hauler, yang dikembangkan oleh produsen Swedia Epiroc  adalah mesin listrik 100% pertama dari jenisnya yang beroperasi di wilayah tersebut.

Pemakaian alat ini terjadi ketika para pemimpin global bertemu di Mesir untuk KTT iklim COP 27 guna membahas bagaimana mengurangi biaya besar dan bahaya dari meningkatnya emisi bahan bakar fosil.

Loader, yang menggunakan baterai isi ulang, akan diuji selama satu tahun di tambang tembaga utama Chili, sementara perusahaan itu akan membandingkan kinerjanya dengan mesin diesel.

“Kami berharap akan ada lebih banyak otonomi dengan baterai  yang memungkinkan kami mencapai tingkat produktivitas yang dicapai dengan teknologi konvensional,” kata Chief Executive Officer Andre Sougarret saat peluncuran proyek.

Dalam satu tahun, sistem baru ini diperkirakan dapat menghemat 433 ton emisi gas rumah kaca dan 160.000 liter  konsumsi solar. Ini juga akan mengurangi kebisingan dan memotong biaya perawatan sekitar 60%.

El Teniente, yang terletak di dataran tinggi  sekitar 76 kilometer (47 mil) tenggara ibukota Chili, menghasilkan 459.817 metrik ton tembaga tahun lalu.

 Di pertengahan tahun ini, tambang tersebut juga telah memperkenalkan  armada bus listrik untuk pekerja. Program ini juga dilakukan tiga tahun setelah truk kargo hybrid pertama di dunia diluncurkan di sana.

Codelco berencana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 70% pada tahun 2030, karena tampaknya akan memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah Chili dalam beberapa tahun terakhir. Presiden sayap kiri,  Gabriel Boric, telah berupaya memperketat peraturan iklim, sementara investor semakin peduli dengan tindakan pencegahan lingkungan.