JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) secara bertahap beralih ke kendaraan berbasis listrik untuk opersional pertambangan. Melalui langkah ini, anggota holding BUMN Tambang MIND ID berharap bisa turut serta mendukung target net zero emission 2060.
"Upaya ini sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan," kata Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail dalam keterangan kepada media, Senin 18 Juli.
Adapun saat ini PTBA telah menggunakan 7 Shovel Electric dan 40 Haul Dump (HD) Hybrid untuk operasional pertambangan yang rata-rata mengurangi emisi sebesar 17 ribu tCO2e per tahun.
"Dari sisi biaya, kendaraan listrik juga lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar minyak. Rata-rata Shovel Electric 30 persen lebih hemat. Sedangkan HD Hybrid 70 persen lebih hemat biaya operasional," lanjut Arsal.
BACA JUGA:
Ia menambahkan, perseroan berencana meningkatkan penggunaan kendaraan listrik untuk operasional tambang. Di tahun ini, PTBA berencana mengoperasikan 15 bus listrik. Penggunaan Light Vehicle (LV) electric juga sedang dikaji.
Tak hanya penggunaan kendaraan listrik untuk operasional tambang, PTBA saat ini memiliki berbagai program lain untuk menekan emisi karbon, antara lain mengubah alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik lewat program Eco-Mechanized Mining (e-MM).
Kedua, melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang, dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan studi terkait tanaman yang mampu mereduksi emisi karbon di udara; dan
Ketiga, mengganti bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian BPO-Halon 1211 pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
"Wujud komitmen terhadap isu perubahan iklim juga telah ditunjukkan dengan kerja sama strategis antara PTBA dengan lembaga international Carbon Disclosure Project (CDP) dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan CDP-Climate Change PTBA," pungkas Arsal.