JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerapkan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi antara lain mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail mengatakan saat ini PTBA telah mengoperasikan 7 unit Shovel Listrik (PC3000-6E), 40 unit Hybrid Dump Truck (Belaz-75135), dan 6 Pompa Tambang berbasis listrik.
Penggunaan alat-alat tambang berbasis listrik ini menghasilkan penghematan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel hingga 7 juta liter per tahun dan mereduksi emisi sebesar 19.777 tCO2e.
"PTBA berupaya menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi optimal bagi masyarakat. Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, sekaligus upaya mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya," ujar Arsal, Kamis 24 Agustus.
Ia menambahkan, PTBA juga telah mengoperasikan 5 unit bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim. Total telah ada 15 unit bus listrik yang dioperasikan PTBA.
Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2/tahun/bus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter/tahun/bus.
BACA JUGA:
Tak hanya penggunaan kendaraan dan alat tambang berbasis listrik, lanjut Arsal, PTBA pun terus menjalankan sejumlah program untuk mengurangi emisi karbon.
Di antaranya adalah reklamasi lahan, mengganti bahan perusak ozon dengan bahan lain yang ramah lingkungan, Pilot Project Cofiring PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan, dan sebagainya.
"Program-program dekarbonisasi akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal," pungkas Arsal.