JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) berbasis beban emisi karbon atau net zero emission (NZE). Dukungan diberikan dengan meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy untuk IKN.
Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara Winfried Wicklein mengatakan, strategi itu disiapkan sebagai panduan bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada 2045.
"Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, tapi juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 5 Desember.
Dia mengatakan, strategi untuk netralitas karbon tersebut mencakup lima area fokus. Pertama, membalikkan deforestasi menjadi reboisasi. Kedua, ADB mendukung OIKN untuk tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi.
Ketiga, fokus pada desain dan material bangunan hijau. Keempat adalah mempromosikan pendekatan ekonomi sirkular melalui sistem kurangi (Reduce), gunakan kembali (Reuse), dan daur ulang (Recycle).
BACA JUGA:
Terakhir atau kelima ialah menciptakan pertanian yang ramah iklim dan mendorong praktik pertanian regeneratif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Australia juga telah memberikan dukungan finansial, yang dikelola oleh ADB, untuk pengembangan Strategi Nusantara Net Zero.
"Hal ini membawa kami lebih dekat untuk mewujudkan visi Nusantara sebagai ibu kota modern yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengurangan emisi, pertumbuhan ekonomi hijau, keadilan iklim, ketahanan iklim, dan pembangunan yang inklusif secara sosial," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono.