Mendagri Australia Pertimbangkan Larangan Pembayaran Uang Tebusan kepada <i>Hacker</i>
Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neil, (kiri) ingin larang tebusan kepada hacker. (foto: twitter @ClareONeilMP)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neil, pada Minggu, 13 November mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan untuk membuat pembayaran uang tebusan kepada peretas dunia maya adalah sebuah perbuatan ilegal. Hal ini terpaksa dilakukan, menyusul serangan dunia maya baru-baru ini yang mempengaruhi jutaan warga Australia.

Perusahaan asuransi kesehatan terbesar Australia, Medibank Private Ltd, bulan lalu mengalami serangan siber besar-besaran, saat Australia bergulat dengan peningkatan peretasan.

Perusahaan telekomunikasi milik Singapore Telecommunications Optus, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Australia, bersama dengan setidaknya delapan perusahaan lainnya, telah diretas sejak September.

Dalam wawancara dengan televisi ABC pada hari Minggu, apakah pemerintah berencana untuk melarang pembayaran uang tebusan kepada penjahat dunia maya, O'Neil mengatakan "itu benar".

"Kami akan melakukannya dalam konteks ... strategi siber," katanya.

Komentar itu muncul setelah O'Neil, pada Sabtu, 12 November meresmikan model kepolisian dunia maya baru antara Polisi Federal Australia (AFP) dan Direktorat Sinyal Australia, yang akan menyadap komunikasi elektronik dari negara asing, untuk melakukan "tindakan polisi yang keras " pada kejahatan dunia maya.

Sekitar 100 petugas akan menjadi bagian dari kemitraan baru antara dua lembaga federal ini, yang akan bertindak sebagai operasi bersama melawan penjahat dunia maya.

Gugus tugas akan "hari demi hari, memburu bajingan yang bertanggung jawab atas kejahatan jahat ini", katanya.

AFP awal pekan ini mengatakan peretas yang berbasis di Rusia berada di balik serangan terhadap Medibank, yang mengkompromikan data dari sekitar 10 juta pelanggan saat ini dan sebelumnya.

 Jaksa Agung Mark Dreyfus pada Sabtu lalu menolak untuk menyebutkan apakah kelompok ransomware REvil yang berbasis di Rusia bertanggung jawab atas serangan dunia maya baru-baru ini terhadap warga Australia, tetapi mengatakan itu adalah "geng kriminal yang sangat terorganisir" yang berlokasi di Rusia.

Perdana Menteri Anthony Albanese sebelumnya mengatakan pemerintah melakukan semua yang bisa untuk membatasi dampak peretasan Medibank dan telah menyiapkan layanan telepon untuk pelanggan yang terkena dampak untuk mencari bantuan dari pemerintah dan Medibank.