Ini Upaya Twitter dalam Mengurangi Konten Berbahaya di Platformnya
Konten berbahaya secara keseluruhan di Twitter turun 95 persen (foto: dok. Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Keamanan dan Integritas Twitter, Yoel Roth baru-baru ini membagikan pembaruan ujaran kebencian di Twitter. Menurutnya, konten berbahaya dan ujaran kebencian secara keseluruhan telah menurun sekitar 95% dibandingkan dengan sebelum akuisisi oleh Elon Musk.

"Pembaruan tentang upaya kami untuk memerangi perilaku kebencian: Kami tidak hanya mengurangi lonjakan perilaku berbahaya baru-baru ini, tetapi juga telah mengurangi tayangan pada konten ini di Penelusuran sebesar 95% dibandingkan dengan tingkat dasar sebelumnya. Kami melanjutkan pekerjaan kami untuk membuat Twitter lebih aman setiap hari," cuit Roth di Twitter pagi dini hari.

Laporan tersebut kemudian disambut pernyataan dari pengguna Twitter lain. Seorang pengguna dengan nama akun @evelyndouek menanyakan "Bagaimana (menunjukkan tentang mengurangnya konten berbahaya)?" tanya nya.

Tak berselang lama, Roth pun langsung membalas pertanyaan dari @evelyndouek. Ia mengungkapkan bahwa Twitter telah melakukan dua hal dalam mengurangi jumlah ujaran kebencian untuk membuat Twitter menjadi lebih aman. 

Yang pertama, katanya, Twitter telah mengambil aksi dengan menangguhkan ribuan akun trolling atau penyalahgunaan di inti lonjakan. "2. Memfilter Tweet yang kami deteksi sebagai kebencian dan pelecehan," paparnya.

Menurut Roth, langkah-langkah yang dilakukan tersebut menghilangkan banyak kepuasan dari akun trolling di Twitter. Karena menurutnya, larangan hanya akan membuat mereka frustasi dan membutuhkan kerja (serta sumber daya) untuk mencoba menghindarinya.

Di sisi lain, Elon Musk sebagai pemimpin baru Twitter masih terus mengubah-ubah kebijakannya. Baru-baru ini, bos besar Tesla itu menyatakan "membunuh" label resmi baru untuk akun Twitter, pada hari yang sama ketika itu mulai diluncurkan tanda akun “Official” itu.

Musk juga berbicara dengan tenang tentang visinya untuk Twitter, menggembar-gemborkan biaya 8 dolar AS (Rp125 ribu) per bulan untuk langganan premium sebagai obat bot dan merenungkan kemungkinan suatu hari nanti menawarkan akun pasar uang.