JAKARTA – Rencana Twitter di bawah pemilik baru Elon Musk untuk mewajibkan pemilik akun centang biru (terverifikasi) membayar langganan sebesar 7,99 dolar AS per bulan di tanggapi negatif.
Menteri dan juru bicara pemerintah Prancis, Olivier Veran, mengatakan pada Minggu 6 November bahwa dia tidak akan membayar biaya Twitter 7,99 dolar AS per bulan untuk verifikasi akun. Ia juga menyatakan bahwa dirinya khawatir tentang ambisi pemilik baru platform media sosial itu, Elon Musk.
Twitter memperbarui aplikasinya di App Store Apple pada Sabtu 5 November untuk mulai menagih tanda centang biru. Ini menjadi revisi besar pertama sejak Musk mengambil alih dalam kesepakatan akusisi senilai 44 miliar dolar AS pada 28 Oktober.
Dikatakan mereka yang "mendaftar sekarang" dapat menerima tanda centang di sebelah nama pengguna mereka, "seperti selebritas, perusahaan, dan politisi yang sudah Anda ikuti".
"Saya mengundang mereka untuk membatalkan sertifikasi akun saya tanpa penundaan jika mereka menganggap bahwa ini adalah sesuatu yang harus mulai dibayar," kata Veran kepada televisi France 3.
Sebelum Musk mengambil alih, tanda centang biru di sebelah nama pengguna yang berarti Twitter telah mengonfirmasi bahwa akun itu milik orang atau perusahaan yang mengklaimnya.
BACA JUGA:
Saat Veran ditanya apakah dia akan terus menggunakan Twitter setelah pengambilalihan Musk, Veran mengatakan dia tidak yakin. Dia mengatakan itu adalah alat komunikasi utama, dengan lebih dari 10 juta pengguna Prancis.
"Fakta bahwa alat global utama ini milik satu orang, dan bahwa dia menampilkan ambisi yang membuat saya sedikit khawatir - setidaknya beberapa dari mereka - berarti bahwa saya akan tetap waspada dan bahwa saya akan mengambil tanggung jawab saya sendiri jika perlu," ungkap Veran seperti dikutip Reuters.
Seperti hampir semua menteri pemerintah Prancis, Veran memiliki akun Twitter terverifikasi dengan tanda centang biru di samping namanya. Mantan menteri kesehatan itu memiliki hampir 425.000 pengikut di akun @olivierveran-nya.
Akun @EmmanuelMacron Presiden Prancis Emmanuel Macron, juga diverifikasi, memiliki 8,8 juta pengikut. Akun resmi istana Elysee miliknya, @Elysee, memiliki 2,8 juta pengikut.
Sebagian besar kementerian, kantor dan lembaga pemerintah Prancis, departemen dan prefektur juga telah memverifikasi akun Twitter, seperti halnya banyak kota, lembaga budaya, dan bahkan jalur metro Paris.