Fedorov Yakin Elon Musk Terus Bantu Lewat Starlink, Namun Ukraina Perlu Layanan Internet Tambahan
Wakil perdana menteri Ukraina Mykhailo Fedorov, masi yakin dengan komitmen Elon MJusk. (foto: twitter @FedorovMykhailo)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah Ukraina percaya jika Elon Musk akan terus menyediakan akses internet melalui sistem satelit Starlink dari perusahaan roket SpaceX. Padahal niat orang terkaya di dunia itu bulan lalu sempat goyah. Oleh karena itu negara yang berperang melawan Rusia itu tengah mencari penyedia layanan internet tambahan.

Wakil perdana menteri Ukraina Mykhailo Fedorov, pada Kamis, 3 November di Portugal dalam konferensi teknologi terbesar di Eropa, Lisbon Web Summit, mengatakan Ukraina telah membahas Starlink secara langsung dengan Musk dan yakin bos Tesla dan Twitter tidak akan menutup layanan di Ukraina.

“Starlink telah bekerja, sedang bekerja dan pasti akan bekerja di Ukraina," kata Fedorov seperti dikutip Reuters.

"Elon Musk secara terbuka berbicara tentang ini dan kami telah berbicara dengannya tentang hal itu, jadi kami tidak melihat masalah dalam hal ini," kata pejabat yang juga menduduki posisi menteri transformasi digital Ukraina, dalam konferensi pers Web Summit.

SpaceX sendiri sudah mengaktifkan Starlink di Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari. Bahkan sejak itu menyediakan ribuan terminal bagi Kyiv, yang memungkinkan rakyat Ukraina terhubung ke internet di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh sistem telekomunikasi domestik. Fasilitas tersebut digunakan baik oleh warga sipil maupun oleh militer Ukraina.

Bulan lalu Musk mentweet bahwa SpaceX tidak mampu lagi menyediakan layanan ke Ukraina tanpa batas waktu. Namun dua hari kemudian ia merevisi pernyataannya dan mengatakan dia akan terus melakukannya sebagai contoh "perbuatan baik".

Sekitar waktu yang sama, beberapa orang Ukraina mengeluhkan pemadaman layanan internet di dekat garis depan, sementara Musk juga membuat marah para pejabat Ukraina dengan mempromosikan rencana perdamaian di mana Ukraina akan menyerahkan beberapa wilayah ke Rusia.

Fedorov mengatakan serangan Rusia yang telah melumpuhkan 40% infrastruktur energi Ukraina pada Oktober dan telah meningkatkan kesadaran berapa pentingnya memelihara sistem komunikasi.

“Salah satu alasan saya datang ke Web Summit ini juga untuk mencari mitra baru dan terus berkembang serta terlibat dengan mitra baru,” ujarnya.

"Komunikasi sangat penting," katanya. "Kami menangani masalah ini 24 jam sehari. Rusia menghantam infrastruktur energi dan terkadang kami tidak memiliki lampu di rumah selama delapan jam."

Fedorov berbicara pada konferensi pers bersama dengan Presiden Microsoft Brad Smith, yang mengumumkan sekitar 100 juta dolar AS bantuan teknologi tambahan untuk Ukraina sepanjang tahun 2023.

"Ini akan memungkinkan pemerintah dan organisasi lain di Ukraina untuk terus menjalankan layanan mereka dan melayani warga Ukraina melalui Microsoft Cloud dan pusat data publik kami yang tersebar di seluruh Eropa," kata Smith.