JAKARTA - Banyak orang tua khawatir tentang dampak berbahaya dari video gim pada anak-anak mereka, mulai dari kesehatan mental dan masalah sosial hingga malas belajar.
Namun sebuah penelitian besar baru di Amerika Serikat (AS) yang diterbitkan di JAMA Network Open menunjukkan manfaat kognitif yang terkait dengan hiburan populer bisa didapatkan melalui gim.
Penelitian ini melibatkan data hampir 2.000 anak berusia 9 dan 10 tahun dari Adolescent Brain Cognitive Development (ABCD), studi jangka panjang terbesar di negara itu tentang perkembangan otak dan kesehatan anak.
Penulis utama studi sekaligus asisten profesor di Departemen Psikiatri di University of Vermont, Bader Chaarani dan rekan penelitinya dalam studi baru ini membagi anak-anak menjadi dua kelompok, di mana ada mereka yang bermain gim lebih dari tiga jam sehari dan mereka yang tidak pernah bermain gim sama sekali.
Setiap kelompok mengambil dua tes yang mengukur kontrol impuls dan memori jangka pendek saat menjalani pencitraan otak. Di samping itu, para peneliti juga mengendalikan faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia dan status sosial ekonomi.
Melansir USA Today, Senin, 31 Oktober, hasilnya, mereka menemukan bahwa anak-anak yang bermain gim menunjukkan lebih banyak aktivitas otak di daerah frontal terkait dengan tugas yang lebih menuntut secara kognitif dan lebih sedikit aktivitas di area yang terkait dengan penglihatan.
BACA JUGA:
"Itu sangat bagus untuk dilihat, karena ini adalah cara untuk menjelaskan mengapa mereka tampil lebih baik," kata Chaarani.
Studi ini tidak membedakan antara jenis video gim yang dimainkan, tetapi Chaarani mengatakan mayoritas anak-anak cenderung lebih cepat memainkan gim tema penembak dan gim petualangan aksi daripada permainan logika yang lebih lambat seperti teka-teki.
"Orang tua harus mempertimbangkan untuk memilih video gim daripada televisi. Mungkin video gim tidak lebih buruk daripada menonton TV,” jelas Chaarani.
Namun, peneliti juga menekankan bahwa temuan ini tidak berarti anak-anak harus menghabiskan waktu layar yang tidak terbatas. American Academy of Pediatrics merekomendasikan batas satu hingga dua jam video gim per hari.
"Kami berencana untuk terus melacak para pemain video game ini—perkembangan saraf mereka, perilaku mereka, kesehatan mental mereka," tutur Chaarani.