Bagikan:

JAKARTA - Google diam-diam mengakuisisi Alter, startup avatar artificial intelligence (AI) yang sebelumnya bernama Facemoji, awal tahun ini dengan harga 100 juta dolar AS setara Rp1,5 triliun.

Akuisisi ini diketahui pertama kali oleh TechCrunch dari sumber yang mengetahui peristiwa ini. Namun, Google juga telah mengonfirmasi akuisisi tersebut pekan  lalu tetapi tidak memberikan rincian tentang tanggal pasti akuisisi dan harga pembelian.

Menurut laporan itu, Google membeli Alter untuk bersaing lebih baik dengan TikTok. Startup tersebut menawarkan platform yang dapat digunakan pengembang lain untuk menambahkan sistem pembuatan avatar ke aplikasi dan gim mereka.

Hal itu diperkuat ketika Chief Operating Officer Alter, Jon Slimak telah memperbarui profil LinkedIn-nya untuk mencerminkan peran baru di Google Avatars.

Melansir CNET, Senin, 31 Oktober, dalam beberapa tahun terakhir, Google telah banyak berinvestasi dalam teknologi AI-nya. Dari model pembelajaran bahasa hingga generator gambar, perusahaan menempatkan AI pada pusat rangkaian produknya.

Misalnya dengan Search, Google menggunakan AI tidak hanya untuk membantu orang menyaring hasil buruk, tetapi juga membantu mereka yang berjuang dengan krisis pribadi. Di mana, AI itu dirancang untuk lebih memahami maksud di balik kueri penelusuran dan segera memberikan informasi yang berguna bagi penelusur.

Dengan perangkat kerasnya, seperti Pixel 7 yang baru dirilis, perusahaan mengintegrasikan inti pemrosesan AI ke dalam prosesor ponsel untuk membantu memproses foto atau menerjemahkan ucapan dengan lebih baik.

Pada 2021, Google meluncurkan YouTube Shorts, platform video bentuk pendek perusahaan yang dimaksudkan untuk bersaing dengan TikTok. Mungkin saja Google Avatars dapat berintegrasi dengan Shorts di masa mendatang, yang kini telah memiliki 1,5 miliar penggina setiap bulannya.