JAKARTA - Rebranding Facebook menjadi Meta adalah upaya terbaru Mark Zuckerberg untuk mempertahankan dominasi di dunia media sosial Web3, khususnya, Metaverse. Pada kesempatan Meta menyelesaikan satu tahun rebranding, Sam Bankman-Fried (SBF), CEO pertukaran kripto FTX, berbagi pemikirannya tentang rebranding dan apa artinya bagi masa depan Meta.
Eksperimen Metaverse 100 miliar dolar AS dari Zuckerberg pertama kali membuat heran ketika CEO itu merilis avatar untuk platform Meta's Horizon Worlds VR. Rilis berikutnya dari avatar Zuckerberg menjadi mangsa ledekan meme internet, meskipun setiap iterasi baru tampak secara visual lebih baik daripada pendahulunya.
3) What's up with @facebook changing to @Meta and spending tens of billions on what twitter tells me is, uh, fake legs? pic.twitter.com/BE9PiSRfrR
— SBF (@SBF_FTX) October 29, 2022
Menurut Bankman-Fried, pertumbuhan Facebook tidak terpengaruh oleh pesaing baru seperti TikTok. Sebaliknya, dia berpendapat bahwa perusahaan “berhenti tumbuh karena, tidak ada lagi ruang untuk tumbuh.”
BACA JUGA:
SBF menduga bahwa rebranding ke Meta adalah cara Facebook untuk meningkatkan reputasinya melalui gangguan. Selain itu, langkah tersebut akan memperkuat narasi Meta untuk menghasilkan pendapatan tinggi atas keberhasilannya.
Namun, SBF menyoroti "panduan Meta yang tidak jelas" dan bagaimana investor memutuskan untuk menghabiskan 10 miliar dolar AS per tahun di Metaverse. Niat untuk menanamkan 10 miliar dolar AS setiap tahun memperkuat posisi Zuckerberg sebagai orang yang percaya pada Metaverse.
Di akhir catatan, SBF menegaskan bahwa Facebook telah menang dengan menjadi jaringan media sosial terbesar. "Jadi apa selanjutnya? Mulailah membangun Social Media 3.0,” pungkas SBF, seperti dikutip Cointelegraph.