JAKARTA - China disebut telah menggunakan kekuatan finansial dan ilmiahnya untuk memanipulasi teknologi dengan cara yang membahayakan keamanan global. Hal ini diungkapkan oleh mata-mata dunia maya terkemuka asal Inggris pada Selasa, 11 Oktober. Ia juga memperingatkan bahwa tindakan Beijing dapat mewakili "ancaman besar bagi kita semua."
Dalam pidatonya, Jeremy Fleming, direktur agen mata-mata GCHQ, akan mengatakan bahwa kepemimpinan China berusaha menggunakan teknologi seperti mata uang digital dan jaringan navigasi satelit Beidou untuk mempererat cengkeramannya atas warganya di dalam negeri, sambil menyebarkan pengaruhnya ke luar negeri.
"Mereka berusaha untuk mengamankan keuntungan mereka melalui skala dan melalui kontrol," kata Fleming dalam kuliah keamanan tahunan di lembaga think tank Royal United Services Institute, menurut kutipan yang dirilis oleh kantornya.
"Ini berarti mereka melihat peluang untuk mengendalikan orang-orang China daripada mencari cara untuk mendukung dan melepaskan potensi warganya. Mereka melihat negara sebagai musuh potensial atau negara klien potensial, untuk diancam, disuap, atau dipaksa," tambah Fleming seperti dikutip Reuters.
Pernyataan itu adalah peringatan publik terbaru Fleming tentang perilaku dan aspirasi Beijing. Tahun lalu, dia mengatakan Barat menghadapi pertempuran untuk memastikan China tidak mendominasi teknologi penting yang muncul seperti kecerdasan buatan, biologi sintetis, dan genetika.
BACA JUGA:
Fleming mengatakan bahwa kepemimpinan China didorong oleh ketakutan warganya sendiri, kebebasan berbicara, perdagangan bebas dan standar teknologi terbuka dan aliansi, "keseluruhan terbuka, tatanan demokratis dan sistem berbasis aturan internasional."
“Ketakutan yang dikombinasikan dengan kekuatan China mendorongnya menjadi tindakan yang dapat mewakili ancaman besar bagi kita semua," katanya.
China sebelumnya menggambarkan tuduhan serupa dari pemerintah Barat sebagai fitnah yang tidak berdasar dan bermotivasi politik.
Fleming juga akan menyoroti teknologi di mana dia mengatakan China berusaha untuk mendapatkan pengaruh, seperti pengembangan mata uang digital terpusat untuk memungkinkannya memantau transaksi pengguna, serta kemungkinan menghindari jenis sanksi yang dihadapi Rusia sejak itu. invasi ke Ukraina.
Dia juga akan menunjuk ke Beidou, jawaban China untuk sistem navigasi GPS milik AS. "Banyak yang percaya bahwa China sedang membangun kemampuan anti-satelit yang kuat, dengan doktrin menolak akses negara lain ke luar angkasa jika terjadi konflik," katanya. "Dan ada kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk melacak individu."