Gandeng Perusahaan Amerika Serikat, FBI Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang Rusia di Ukraina
Penemuan kuburan massal di Izium, Ukraina. (Wikimedia Commons/armyinform.com.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dan perusahaan Negeri Paman Sam untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang oleh Rusia, seperti informasi geolokasi dan ponsel, kata seorang pejabat senior.

Pihak berwenang Ukraina mengumpulkan informasi digital dari medan perang dan kota-kota Ukraina yang dilanda perang sejak Rusia menginvasi negara itu Februari lalu, kata Alex Kobzanets, agen khusus FBI yang sebelumnya bekerja sebagai atase hukum untuk badan tersebut di Ukraina.

"Pengumpulan data itu, analisis data itu, bekerja melalui data itu adalah sesuatu yang FBI alami," kata Kobzanets pada konferensi keamanan siber RSA di San Francisco, melansir Reuters 26 April.

Pekerjaan itu termasuk melihat informasi ponsel, analisis forensik sampel DNA, serta analisis bagian tubuh yang dikumpulkan dari medan perang, katanya.

"Langkah selanjutnya adalah bekerja sama dengan penyedia layanan nasional AS, dan mentransfer informasi tersebut...mendapatkan informasi pelanggan, memperoleh informasi geolokasi, jika memungkinkan," tambah Kobzanets.

Pekerjaan tersebut mencerminkan kolaborasi yang semakin dalam antara AS dan Ukraina di front dunia maya, di mana Rusia telah menjadi musuh bersama bagi kedua negara.

Pemerintah Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Agen tersebut menambahkan, FBI AS selama satu setengah tahun terakhir telah berupaya membantu Ukraina untuk juga mengidentifikasi kolaborator dan mata-mata Rusia yang beroperasi di Ukraina, serta pasukan Rusia yang beroperasi di luar Kyiv saat invasi terjadi.

Diketahui, perusahaan dan pejabat keamanan AS telah menjadi mitra utama Ukraina dalam upayanya menangkis serangan siber Rusia, yang telah diperangi setidaknya sejak 2015.

Illia Vitiuk, kepala Departemen Keamanan Informasi Cyber ​​di Dinas Keamanan Ukraina mengatakan, sementara jumlah serangan Rusia terhadap Ukraina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dalam beberapa bulan terakhir mereka menjadi lebih ditargetkan.

"Sangat sulit untuk membuktikan dalam kasus pidana, siapa yang bertanggung jawab," sebut Vitiuk.

"Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang penjahat dunia maya Rusia...karena kami mengumpulkan semua informasi ini dan memasukkannya ke dalam kasus kriminal kami," paparnya.

"Kami percaya bahwa kasus kejahatan perang dunia maya ini adalah sesuatu yang baru. Di sinilah kita melihat perang dunia maya skala penuh pertama," pungkasnya.