JAKARTA - Sebuah agen AS dituduh oleh pemerintah China telah berulang kali meretas sebuah universitas riset yang terkait dengan pemerintah. Aksi ini meningkatkan perselisihan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia atas pengintaian dunia maya.
Menurut Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional China, Kantor Operasi Akses Khusus Badan Keamanan Nasional melakukan serangan terhadap Universitas Politeknik Northwestern di Xi'an,
“Sebuah tim dari pusat dan 360 Security Technology Inc. menganalisis sistem informasi universitas setelah melaporkan serangan dari luar negeri pada Juni lalu,” tambah pernyataan itu, seperti dikutip Bloomberg. NSA juga melakukan lebih dari 10.000 serangan siber “kejam” terhadap target China dalam beberapa tahun terakhir, bahkan diduga mencuri lebih dari 140 gigabyte data dengan “nilai besar.
BACA JUGA:
Baik kedutaan AS di Beijing maupun NSA hingga tidak segera menjawab permintaan komentar dari Bloomberg atas laporan ini.
Beijing dan Washington juga telah terlibat dalam perang kata-kata yang semakin sengit atas mata-mata dunia maya, dengan China menjadi lebih langsung dalam tuduhannya.
Pada Februari lalu, sebuah perusahaan keamanan siber China bernama Pangu Lab mengatakan mereka menemukan aktivitas peretasan yang disponsori AS di tanah China. Sebelum klaim itu, Beijing biasanya menanggapi tuduhan AS dengan mengatakan bahwa itu adalah korban peretasan.