Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan antariksa SpaceX milik Elon Musk berencana mendanai penelitian dengan NASA untuk memeriksa cara menggunakan kapsul Dragon milik mereka untuk meningkatkan ketinggian orbit Teleskop Luar Angkasa Hubble. Usaha ini menurut  pejabat NASA pada Kamis, 29 September, akan memperpanjang masa pakai teleskop itu.

Kapsul Crew Dragon dari SpaceX, yang selama ini mengangkut astronot dan kargo ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA, akan sepenuhnya mendanai studi enam bulan itu.

"Beberapa bulan yang lalu SpaceX mendekati NASA dengan ide untuk studi tentang bagaimana kru komersial dapat membantu meningkatkan pesawat ruang angkasa Hubble kami ke orbit yang lebih tinggi, yang akan memperpanjang masa pengamatannya," kata kepala sains NASA, Thomas Zurbuchen kepada wartawan dalam konferensi pers.

Teleskop Luar Angkasa Hubble telah menjadi observatorium kosmik pekerja keras bagi para astronom di seluruh dunia sejak diluncurkan pada tahun 1990. Teleskop itu memberikan citra bintang yang dramatis dan memungkinkan penemuan penting seperti usia alam semesta dan bulan-bulan Pluto.

NASA mengatakan tim akan mengumpulkan data untuk "membantu menentukan apakah mungkin untuk bertemu, berlabuh, dan memindahkan teleskop dengan aman ke orbit yang lebih stabil."

Hubble diservis beberapa kali di awal tahun 2000-an selama program pesawat ulang-alik AS. Sejak program itu dihentikan pada 2011, para astronom telah mempertimbangkan berbagai cara untuk melayani teleskop yang menua namun tetap beroperasi.

Studi ini akan memeriksa, apakah kapsul Dragon SpaceX perlu dimodifikasi untuk berlabuh dan meningkatkan orbit teleskop, serta apakah astronot perlu berada di pesawat untuk misi potensial.

"Pada titik ini semuanya ada di atas meja," Jessica Jensen, wakil presiden operasi pelanggan SpaceX, seperti dikutip Reuters.

Pejabat NASA menekankan bahwa perjanjian dengan SpaceX hanya untuk studi yang didanai SpaceX, dan tidak mewakili rencana badan itu untuk melayani teleskop lain di kemudian hari.