Bagikan:

JAKARTA - Teleskop Luar Angkasa Hubble diprediksi akan segera pensiun sebentar lagi dan berisiko jatuh dari orbit, karenanya NASA dan SpaceX bekerja sama untuk menyelidikinya.

Keduanya akan melihat apakah Teleskop Hubble masih layak digunakan atau sudah akan pensiun dan berisiko jatuh dari orbit pada dekade berikutnya.

Teleskop Hubble ditempatkan ke orbit pada 1990 dan terakhir diperbaiki oleh astronot pada 2009 di ketinggian 350 mil. Dalam 13 tahun terakhir, teleskop tersebut telah turun sendiri sekitar 20 mil.

Administrator asosiasi NASA untuk Sains, Thomas Zurbuchen mengatakan, SpaceX mendekati NASA awal tahun ini dengan menawarkan salah satu pesawat ruang angkasa Dragon untuk memindahkan teleskop pada ketinggian yang lebih tinggi.

"Saya ingin benar-benar jelas, Kami tidak membuat pengumuman hari ini bahwa kami pasti akan maju dengan rencana seperti ini," ungkap Zurbuchen yang dikutip dari Fox News, Senin, 3 Oktober.

Memindahkan ke orbit yang lebih tinggi dapat memberi Teleskop Hubble kesempatan lebih lama untuk hidup sebagai pengintai alam semesta. Namun tanpa reposisi, NASA mungkin harus menghancurkan teleskop dan memandunya saat jatuh dari orbit ke laut.

NASA menegaskan, setiap upaya untuk memposisikan ulang teleskop akan didanai secara pribadi tanpa biaya dari pemerintah, dan penelitian itu juga tidak eksklusif, maka mereka bisa menyambut proposal dari perusahaan luar angkasa lainnya.

"Apa yang ingin kami lakukan adalah memperluas batasan teknologi saat ini. Kami ingin menunjukkan bagaimana kami menggunakan kemitraan komersial serta kemitraan publik-swasta untuk secara kreatif memecahkan misi masalah yang menantang dan kompleks seperti melayani Hubble," ujar wakil presiden Hubungan Pelanggan & Integrasi SpaceX, Jessica Jensen.

Jensen menambahkan SpaceX sedang melihat kemampuan kapsul Dragon untuk melihat bagaimana kapsul itu perlu dimodifikasi agar dapat bertemu dan berlabuh dengan aman dengan Teleskop Hubble.

Selama bertahun-tahun, Teleskop Hubble telah mengambil gambar dan video kosmos yang spektakuler, termasuk penemuan bulan di sekitar Pluto.

Teleskop ini dinamai dari astronom Amerika terkemuka abad ke-20 Edwin Hubble (1889-1953), yang di antara penemuan lainnya, menemukan bukti bahwa galaksi lain ada di luar Bima Sakti.