JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan meluncurkan teleskop luar angkasa besar berikutnya dengan nama Teleskop Romawi Nancy Grace atau Teleskop Luar Angkasa Romawi.
Teleskop ini sengaja diberi nama Nancy Grace untuk menghormati kepala astronom pertama di NASA. Sebelum diputuskan sebagai Teleskop Romawi Nancy Grace, teleskop ini dinamai dengan Teleskop Survei Inframerah Medan Lebar.
NASA akan meluncurkan teleskop ini pada tahun 2027. Nantinya, teleskop ini akan digunakan untuk melihat kosmos dengan pandangan yang lebih luas dan membantu para ilmuwan dalam memecahkan misteri materi gelap dan energi gelap di kosmos.
Teleskop Romawi mampu mengumpulkan data mentah dengan jumlah yang besar selama misi utamanya berlangsung, yaitu selama lima tahun. Data ini akan terdiri dari triliunan pengukuran individual bintang dan galaksi.
Saat ini, NASA masih melakukan simulasi untuk menguji kemampuan mesin dalam mengenali dan mengidentifikasi fenomena kosmik. Simulasi ini pun dikatakan cukup rumit karena memerlukan banyak tim dari bidang yang berbeda.
BACA JUGA:
“Setiap observasi akan digunakan oleh banyak tim untuk kasus sains yang sangat berbeda, jadi kami menciptakan lingkungan yang membuatnya lebih mudah bagi para ilmuwan untuk berkolaborasi,” kata Ilmuwan Proyek Senior Teleskop Luar Angkasa Romawi ,Julie McEnery, mengutip dari Space.
Dalam pengembangan Teleskop Romawi, NASA memerlukan bantuan dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), Observatorium Keck, dan Eksperimen Pelensaan Mikro Inframerah Fokus Utama (PRIME).
Seluruh teleskop ini diperlukan untuk mengembangkan rencana pengamatan dari Teleskop Luar Angkasa Romawi. Selain itu, beberapa teleskop juga akan berkolaborasi dengan Teleskop Romawi setelah diluncurkan, salah satunya adalah Hubble.
Kolaborasi ini dilakukan untuk mempelajari sejarah dan evolusi alam semesta dengan menerima cahaya yang melintasi alam semesta selama lebih dari miliaran tahun.