JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan meluncurkan Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman, ibu dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, pada tahun 2027.
Teleskop ini akan ditempatkan di jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi dengan arah berlawanan matahari untuk mengamati alam semesta menggunakan inframerah. Target pengamatan dari teleskop ini adalah exoplanet dan materi gelap di ruang angkasa.
Materi gelap merupakan energi yang mengisi ruang angkasa. Bentuk dari materi ini tidak terlihat dan tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan. Selain itu, materi gelap juga tidak berinteraksi dengan cahaya atau medan elektromagnetik.
Meski materi gelap masih sekadar hipotesis, astronom NASA ingin membuktikan bahwa materi ini memang ada dan memenuhi 85 persen dari total massa alam semesta. Untuk menemukan materi ini, para astronom akan mengamati hasil temuan Teleskop Roman.
Mereka akan fokus mengeskplorasi aliran pasang surut dari gugus bola yang mengorbit galaksi Andromeda. Dengan mengamati aliran gugus bola, astronom akan memeriksa celah antarbintang dan menentukan sifat konkret dari materi gelap.
“Roman akan mengambil gambaran besar galaksi Andromeda yang tidak mungkin dilakukan dengan teleskop lain. Kami juga memperkirakan bahwa Roman akan dapat mendeteksi bintang secara individual,” kata salah satu peneliti, Christian Aganze.
BACA JUGA:
Aganze menyadari bahwa pencarian ini akan cukup sulit karena materi gelap belum bisa dibuktikan hingga saat ini. Namun, Aganze percaya bahwa materi gelap memang memenuhi ruang angkasa karena ia melihat adanya efek materi gelap di galaksi.
“Misalnya, saat kita memodelkan bagaimana galaksi berotasi, kita memerlukan massa ekstra untuk menjelaskan rotasinya. Materi gelap mungkin menyediakan massa yang hilang itu,” jelas Aganze.
Maka dari itu, para astronom akan bergantung dengan Teleskop Roman dalam pencarian materi gelap ini. Teleskop ini diperkirakan mampu bekerja secara efisien dengan mengirimkan data yang diperlukan hanya dalam waktu satu jam.