Bagikan:

 

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan sisa ledakan galaksi di dekat galaksi spiral NGC 4945. Galaksi ini diduga meledak sekitar 5 juta tahun yang lalu.

Fosil galaksi ini pertama kali ditemukan oleh para peneliti di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard. Mereka menguraikan awan raksasa gas dingin di sekitar NGC 4945 menggunakan Sinar-X, gelombang elektromagnetik seperti cahaya.

Berdasarkan hasil penelitian, awan gas dingin tersebut adalah sisa dari ledakan sebuah galaksi. Gas tersebut diduga berasal dari ledakan galaksi yang disebabkan oleh letusan lubang hitam yang supermasif di bagian pusatnya.

“Kami menemukan lubang hitam supermasif di pusat hampir semua galaksi seukuran Bima Sakti dan pertanyaannya adalah seberapa besar pengaruhnya dibandingkan dengan efek pembentu kan bintang,” kata Ahli Astrofisika Kimberly Weaver.

Awalnya, Weaver bersama rekan-rekannya mengamati NGC 4945 menggunakan Monitor Optik XMM-Newton dan satelit. Dari hasil pengamatan tersebut, para peneliti menemukan garis besi yang biasanya berada di galaksi aktif.

Mereka berusaha memetakan luas garis besinya dan hasilnya mencapai 32.000 hingga 16.000 tahun cahaya. Temuan ini menunjukkan adanya jejak peninggalan galaksi yang cukup panjang akibat letusan lubang hitam sekitar 5 juta tahun yang lalu.

“Ada sejumlah bukti yang menunjukkan lubang hitam memainkan peran penting di beberapa galaksi dalam menentukan sejarah pembentukan bintang dan nasibnya,” kata Ahli Astrofisika Edmund Hodges-Kluck, rekan Weaver di Goddard.

Meskipun penyebab ledakan karena lubang hitam ini masih belum pasti, untuk sementara waktu mereka meyakini bahwa lubang hitam memang berkaitan dengan ledakan tersebut. Mereka akan terus mengamati sisa galaksi tersebut untuk menemukan penyebab ledakannya.