Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memiliki banyak program untuk mengamati luar angkasa. Namun, masih banyak yang belum NASA ketahui hingga saat ini.

Beberapa hal yang masih perlu mereka pelajari adalah proses ledakan bintang serta bagaimana bintang dan galaksi berevolusi. Maka dari itu, NASA akan meluncurkan teleskop luar angkasa yang diberi nama Ultraviolet Explorer (UVEX).

Teleskop UVEX, bagian dari misi Astrophysics Medium-Class Explorer (MIDEX), akan diluncurkan pada tahun 2030. Instrumen pengamat ini akan mendeteksi sumber sinar ultraviolet yang ada di seluruh alam semesta.

“Misi ini akan menghadirkan kemampuan utama dalam sinar ultraviolet dekat dan jauh ke armada teleskop luar angkasa kami, memberikan banyak data survei yang akan membuka jalan baru dalam mengeksplorasi rahasia kosmos,” kata Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains NASA Nicola Fox.

Selain mengamati sinar ultraviolet, teleskop ini juga akan mempelajari ledakan bintang masif menggunakan spektograf ultraviolet. Dengan adanya alat tersebut, Fox mengatakan bahwa UVEX akan membantu NASA dalam memahami peristiwa di alam semesta.

Hasil pengamatan dari UVEX akan digabungkan dengan data dari alat pengamat lainnya, seperti Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman yang akan diluncurkan pada tahun 2027 dan Teleskop Luar Angkasa Euclid milik Badan Antariksa Eropa (ESA).

Data-data dari ketiga alat tersebut akan menghasilkan peta alam semesta yang lebih modern. Penggabungan data ini juga dianggap penting oleh Mark Clampin, Direktur Divisi Astrofisika NASA, untuk membantu para ilmuwan dan komunitas sains.

“Teleskop baru ini akan berkontribusi pada pemahaman kita tentang alam semesta pada berbagai panjang gelombang dan menjawab salah satu prioritas utama Astrofisika saat ini: mempelajari perubahan sekilas dalam kosmos,” jelas Clampin.

Misi UVEX pertama kali terpilih pada tahun 2022. Teleskop tersebut terus dikembangkan hingga menelan biaya sebesar 300 juta dolar AS (Rp4,6 triliun). Biaya ini belum termasuk dengan biaya peluncuran dan pemeliharaan setelahnya.

Meski misi ini dikelola oleh tiga pihak, yaitu Universitas California, Northrop Grumman, dan Space Dynamics Laboratory, program ini tetap dikelola oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA. UVEX akan digerakkan untuk tujuan eksplorasi ilmiah.