Bagikan:

JAKARTA – Collins Aerospace, pemasok produk kedirgantaraan, telah mencapai tonggak penting. Beberapa waktu lalu, perusahaan tersebut menguji pakaian antariksa untuk stasiun luar angkasa.

Pakaian antariksa ini didesain oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), tetapi pengembangannya dilakukan oleh Collins. Setelah proses pengembangannya selesai, pakai ini akan digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

NASA tidak menyebutkan tanggal pengujiannya. Mereka hanya mengatakan bahwa pengujian ini dilakukan di atas pesawat gaya berat mikro komersial tanpa bobot. Selama pengujian berlangsung, Collins menguji kesesuaian dan fungsionalitas dari pakaiannya.

“Pilot menciptakan kondisi tanpa bobot selama sekitar 20 detik dengan melakukan serangkaian manuver seperti roller coaster. Hal ini memungkinkan para insinyur, ilmuwan, dan pelajar untuk menguji perangkat keras dan melakukan eksperimen ilmiah di lingkungan gravitasi seperti luar angkasa tanpa harus pergi ke luar angkasa,” jelas NASA melalui website resmi.

Menurut NASA, pengujian awal ini merupakan tahapan yang sangat penting. Pasalnya, Collins akan memastikan bahwa desain yang NASA buat telah memenuhi semua persyaratan sistem. Hal ini perlu dipastikan agar pakaiannya aman untuk digunakan.

Pakaian ini akan terus diuji di ruang vakum, ruangan yang dirancang serupa dengan atmosfer luar angkasa, untuk menyimulasikan gaya berat. Selain itu, pakaian tersebut juga akan diuji di sebuah kolam sedalam 40 kaki di Johnson Space Center NASA.

Rencananya, pakaian antariksa ini akan digunakan oleh para astronot selama lebih dari dua dekade. Pakaian ini juga dirancang untuk meningkatkan kemampuan penjelajahan luar angkasa di Orbit Rendah Bumi (LEO).

“Ini sedang dikembangkan untuk mendukung pemeliharaan dan pengoperasian stasiun ketika NASA dan mitra internasionalnya terus melakukan penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi umat manusia dan menunjukkan teknologi baru untuk misi manusia dan robot di masa depan," tutup NASA.